“Mengevaluasi pelaksanaan anggaran OPD Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Tahun 2018”

Kepulauan Yapen – Rapat dengar pendapat DPRD Komisi B bersama Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan mengenai evaluasi kinerjalitas program kerja awal tahun 2019 di ruang gedung DPRD, Rabu (23/01/2019).

Pembahasan paling penting kali ini tentang pengadaan bibit oleh Dinas Pertanian terhadap petani lokal yang harus diperhatikan ungkap Ketua Komisi B Yulians Charles Gomar saat diwawancarai usai rapat dengar pendapat.

“dinas pertanian harus lebih baik lagi dalam mekanisme penyebaran luaskan bibit tani dan ternak harus secara sporadis di setiap daerah, tapi harus melihat karakteristik dari daerah masing-masing jangan sampai kita membuang-buang biaya dengan program-program yang muluk-muluk tetapi tidak terlaksanakan.” Ungkap Ketua Komisi B Yulians Charles Gomar

Tambahnya, dapat dilihat salah satu contoh perkebunan kopi di ambaidiru bahwa pembukaan lahan itu tidak mencapai 100% dan penanaman itu baru dilakukan sebagian.

Selain itu juga Yulians mengatakan, contoh misalnya tentang pengadaan bibit kakao apakah saat ini kita masih memerlukan pengadaan bibit itu bagaimana dengan bibit-bibit yang lalu, bagaimana penangganan dengan saat ini kemudian harga coklat seperti apa pemasaran seperti apa, apakah menguntungkan petani atau tidak. Kalau misalnya harganya tidak menguntungkan petani lagi atau terkendala dari pemasarannya pasti itu akan berakibat pada petani pasti mereka tidak akan mengelolah tanaman yang ada ini yang menjadi perhatian.

Tidak hanya rapat dengar pendapat saja, namun Ketua Komisi B Yulians Chales Gomar beserta anggota komisi B juga ingin meminta visi misi kepala dinas yang baru Ir. Wahyudi Iriato terkait program-program apa saja yang akan dilakukan di awal tahun 2019.

Dimana visi misi kepala dinas pertanian dan tanaman pangan Ir. Wahyudi Irianto yang baru menjabat menyampaikan saat diwawancarai setelah usai rapat “bahwa kita akan lebih efektivitas dalam pembagunan pertanian ini bisa terjadi di kabupaten kepulauan yapen ini yang sebenarnya kita lakukan program 2018 kita jadikan sebagai rujukan untuk perbaikan di 2019 sebagai evaluasi antara plus minus yang harus kita memperbaiki yang kita sendiri mengakui hal itu.”

/A.M