Serui – Pertemuan lintas sektor kembali berlangsung di ruang rapat sekretariat daerah pada hari Rabu, 08/06/2022. Pertemuan ini dibuka secara langsung oleh Plt Sekretaris Daerah, Erny R Tania, S.IP,. Dan membahas permasalahan Stunting yang ditemukan di Kepulauan Yapen.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen, dr. Andy Raya menjelaskan bahwa Pervelelensi stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen mencapai 33.1 % atau 69 Balita sementara untuk tahun 2022 mulai dari Januari hingga April tercatat 20 Kasus Balita mengalami Gizi buruk yang ditemukan di Distrik Yapen Selatan, Warari, Angkaisera dan Yawakukat. Sementara Data Ibu Hamil KEK Tahun 2021 mencapai 1.130, sementara untuk Tahun 2022 tercatat ada 63 Ibu Hamil.

Ada sejumlah Faktor Gizi Buruk yang dialami oleh Ibu hamil maupun balita antara lain :

  1. kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta setelah melahirkan.
  2. Masih terbatasnya layanan kesehatan.
  3. masih kurangnya akses kepada makanan bergizi
  4. akses air bersih.

Dalam pertemuan ini akan dibahas Aksi 1 dan 2 dan analisis situasi data sebaran stunting tahun 2022, serta kemajuan dan tantangan program gizi buruk guna pencegahan anak stunting.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, Erny Tania pada sambutannya mengatakan bahwa pertemuan lintas sektor ini adalah upaya untuk tetap memastikan pengelolaan gizi buruk terintegrasi di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi prioritas berjalan dengan baik dan berkualitas

“Lewat forum hari ini kita perlu mendiskusikan prasyarat fungsi keberhasilan implementasi program dan kebijakan sistem dan manajemen anggaran dan fasilitas, serta kapasitas dan SDM, begitu juga kita harus menyepakati pembagian peran dari masing-masing opd terkait dan memperkuat komitmen bersama dalam rangka mendukung suksesnya implementasi program pengelolaan gizi. ” Ujarnya

pemerintah daerah juga bersama-sama dengan OPD lintas program dan lintas sektor terkait, beserta elemen masyarakat terus melakukan berbagai upaya dalam rangka penanggulangan stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen melalui aksi integrasi dengan memperhatikan aspek-aspek seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan koordinasi, serta pemantauan dan evaluasi, guna mendukung optimalisasi penanggulangan stunting secara terintegrasi maka dalam pelaksanaannya di Kabupaten Kepulauan Yapen, diperlukan konsultasi yang bersifat manajerial untuk melakukan berbagai kegiatan yang mengarah pada upaya pencegahan dan peningkatan cakupan serta kualitas pelayanan gizi bagi balita, seperti kajian tentang besaran dan masalah pemantapan kualitas layanan, pemantauan dan evaluasi program, peningkatan dukungan serta sosialisasi informasi strategis dan advokasi.

Foto : Andrew Woria