Reporter : Robby Mesak
Serui – Minggu, 18/07/2021. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serui dr. Johnny B. Abba didampingi Ketua Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kepulauan Yapen Erny R. Tania, S.IP, membuat laporan Polisi atas tindakan oknum keluarga yang merusak fasilitas kesehatan (Falkes) dan mengacam Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD Serui.
Dari hasil mediasi yang dilakukan oleh Polres Kepulauan Yapen, di ketahui buntut permasalahan ini di awali dari kekecewaan keluarga pasien yang meninggal akibat terpapar covid-19 ini, dimana menurut pengakuan keluarga, pasien tersebut telah meninggal dunia sejak pukul 14.00 WIT (Jam 2 Siang) di RSUD Serui, namun hingga pukul 17.00 WIT (Jam 5 Sore) Pihak RSUD Serui belum memberikan penjelasan terhadap penanganan jenazah selanjutnya.
Hal tersebut di Akui oleh Direktur RSUD Serui, namun bukan tanpa alasan, dimana dalam penjelasannya Dirut RSUD Serui mengatakan dalam penanganan Jenazah Covid-19 berbeda, dimana sesuai Standar Operasinal Prosedur (SOP) jenazah pasien covid-19 yang meninggal di Rumah Sakit secara Nasional, ketika dinyatakan meninggal di ruangan perawatan, kemudian jenazah dipindahkan ke ruang (kamar) Jenazah dan setelah itu ditinggalkan selama 2 jam guna memastikan agar jenazah tidak mati suri, dan setelah itu akan dilakukan tindakan oleh Nakes. Tidak hanya itu Direktur RSUD Serui juga melaporkan bahwa lamanya proses penanganan dipengaruhi juga oleh faktor lokasi, yang dimana untuk diketahui lokasi pemakaman khusus jenazah covid-19 ini bertempat di tempat pemakaman Wainakawini yang mana merupakan lokasi dengan kondisi gunung berkarang sehingga membutuhkan waktu untuk menggali liang lahat. Selain itu terkait kepastian terpapar covid-19, Direktur RSUD Serui juga melaporkan bahwa sebelumnya pada tanggal 15 Juli 2021 pasien telah dinyatakan Positif covid-19 lewat hasil swab, oleh sebab itu pada saat ini penanganan Jenazahnya berbeda yaitu melalui prosedur Covid-19.
Oleh sebab itu Direktur RSUD Serui dr. Johnny B. Abba, menghimbau kepada seluruh masyarakat agar dalam kasus pandemi covid-19 ini jangan terbawa emosi namun mari diselesaikan dengan akal sehat sesuai dengan SOP Pemakaman jenazah covid-19 saat ini, oleh sebabnya dalam penanganan jenazah covid-19 ini sudah pasti membutuhkan waktu yang lama.
Namun tidak hanya itu, Direktur RSUD Serui, dr. Johnny B. Abaa juga melaporkan bahwa Obat Antivirus Habis sejak kemarin dan mesin penghasil oksigen dalam sehari hanya menghasilkan 7 botol, oleh sebab itu ia himbau kepada masyarakat yang anggota keluarganya telah terpapar covid-19 agar tidak mengambil resiko dan bagi masyarakat yang dalam keadaan sehat saat ini untuk tetap patuh dalam menjalankan protokol kesehatan.
Sementara itu Ketua Tim Satgas covid-19 Kabupaten Kepulauan Yapen, Erny R. Tania, S.IP menyampaikan bahwa covid-19 itu ada sehingga ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan dan selain itu juga ia menghimbau terkait pentingnya vaksin guna meningkatkan antibody (Herd Immunity) sehingga jika sewaktu-waktu terpapar resiko yang dialami tidak seberat yang dialami orang yang belum divaksin.
(foto dan Video : C.R.I)