Reporter : Andrew Woria
Serui – Sekolah satu atap Kasih Bangsa Serui yang berlokasi di jalan Moh. Toha, distrik Anotaurei Kepulauan Yapen, telah menerapkan sistim belajar secara mandiri dan online kepada 166 murid dari tingkat PAUD hingga SMP, sekolah Yayasan Indonesia Sejahtera ini berdiri sejak tahun 2007 hingga saat ini.
Dimana ketika ditemui oleh media kepada pihak sekolah, wakil kepala sekolah Kristen Kasih Bangsa, Esterlina Perangin Angin menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya meliburkan murid saja, tetapi menerapkan belajar dari rumah ke rumah, dengan cara belajar setiap hari sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan di sekolah.
“Setiap hari, guru-guru akan mengirimkan soal-soal dan materi kepada WA grup orang tua, seperti mata pelajaran agama, bahasa indonesia, matematika, maka guru-gurunya akan mengirim materi langsung lewat grup wa” ungkapnya. (selasa, 31/03/2020)
Selain itu, pihak sekolah juga memberikan deadline atau batas waktu hingga jam 1 siang bagi siswa untuk mengumpulkan materi dan tugas lewat wa, jika melebihi waktu tersebut maka nilai akan berkurang. Hal ini berguna untuk melatih disiplin bagi siswa di rumah.
Sementara jika ada anak yang tidak mengerti dapat langsung menelfon guru atau sebaliknya, hal ini telah berlangsung selama 2 minggu berjalan. Ia mengungkapkan bahwa yang menjadi kendala dalam sistim yang diterapkan adalah soal jaringan yang menyebabkan proses pengiriman soal dan materi menjadi terlambat.
Sementara itu Crhistin Defretes, seorang siswa kelas V (lima) di SD Kristen Kasih Bangsa menjelaskan bahwa, selama dirumahkan dirinya mendapat tugas dari sekolah secara online melalui via whatsapp. dimana guru mengirim soal dan dikerjakan oleh siswa hingga selesai, siswa wajib foto bersama soal dan mengirim kembali sesuai jadwal yang ditentukan.
(foto dan Video : Robby Mesak)