Reporter : Andrew Woria
Serui – Pemerintah Daerah Kepulauan Yapen, pada hari sabtu, 01/01/2020 melakukan pertemuan yang dilanjutkan dengan melihat lokasi perencanaan pembangunan sekolah berpola asrama bersama Paul Richardson, selaku pendiri dan direktur Charis National Academy.
Paul Richardson menjelaskan bahwa dirinya sendiri lahir di Papua tepatnya di suku Sawi Asmat, dirinya menyelesaikan pendidikan smp dan sma di Canada, Amerika Serikat (US), diusianya yang ke-30, dirinya kembali ke Indonesia, yakni sejak tahun 2001, dimana dirinya mengawali karyanya dengan membuka dan mendirikan sekolah Charis National Academy dengan 36 murid SD, hingga saat ini telah mecapai 1000 murid. Selain itu, ia juga membuka program pelatihan bagi guru-guru untuk mempersiapkan guru dalam mengajar dengan hebat dan efektif. Selain itu Charis juga mulai membuka sejumlah projek di Wangapu, Sumba dan beberapa daerah, dimana hingga saat ini ribuan guru telah datang dan belajar bersama Charis National Academy. Sementara di Papua, pihaknya juga telah membantu sejumlah sekolah di daerah pegunungan Jayawijaya tepatnya di Bokondini. Dengan segudang pengalaman ini lah yang menjadi alasan kuat, Charis National Academy diminta hadir oleh pemerintah Kepulauan Yapen guna membantu membangun dan memperkuat pendidikan di Kepulauan Yapen.
“Seorang guru paling berhasil adalah mereka guru TK dan SD bukan SMA, ini ibarat pesawat yang ingin terbang, butuh waktu untuk berpacu dalam landasan, sebelum bisa lepas landas dan terbang. Hal ini ibarat murid TK dan SD, kalau tidak ada pendidikan TK dan SD, maka SMP dan SMA akan hancur. Sehingga pendidikan TK dan SD harus diperkuat, agar ketika telah melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA akan sangat mudah.” Ungkapnya.
Paul juga menambahkan bahwa dengan diperkuatnya pendidikan mulai dari TK dan SD maka, seorang siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran di tingkat selanjutnya, seperti SMP dan SMA, Sehingga hal ini sangat strategis.
Sementara Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi, B.Sc, S.Sos, MBA ketika dikonfirmasi kepada humas mengatakan bahwa pertemuannya bersama direktur Charis National Academy guna mempersiapkan kerja sama dan rencana menghadirkan Charis school di Kepulauan Yapen. Frans juga mengatakan bahwa kerjasama dengan Charis National Academy akan terlebih dahulu dimulai dengan melatih calon tenaga guru selama 3 bulan di Malang. Kriteria guru yang akan dikirim untuk dilatih ke Malang yaitu mereka para guru yang masih muda dan betul-betul mempunyai semangat yang tulus untuk mengajar sehingga untuk medapatkan hal ini, maka pemerintah daerah akan membuka seleksi secara umum.
(foto dan video : C.R.I)