Serui – Beredar informasi terkait kekosongan Ketersediaan Obat Malaria di RSUD Serui dan telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, Saat dikonfirmasi langsung kepada Direktur RSUD Serui dr. Johnny B Abaa, M.Kes dirinya membenarkan informasi tersebut pada Rabu, 08/01/2025.
Direktur RSUD Serui dr. Johnny B. Abaa, M.Kes menjelaskan bahwa kekosongan tersebut akibat belum ada pendistribusian Obat Malaria dari Dinas Kesehatan kepada Pihak Rumah Sakit, Dimana Hal tersebut karena Pihak RSUD Serui Belum menyelesaikan Penginputan Data Malaria pada Aplikasi E Sismal Kemenkes.
“Kami belum menyelesaikan Penginputan data Malaria pada Aplikasi E Sismal Kemenkes sehingga menjadi kendala pendistribusian obat Malaria dari Dinas Kesehatan,” Ujarnya
Menambahkan, Direktur RSUD Serui dr. Johnny B. Abaa, M.Kes menjelaskan bahwa sampai sekarang Stafnya masih terus bekerja untuk menginput Data Malaria pada Aplikasi E Sismal Kemenkes namun masih terkendala dengan Jaringan Internet yang kurang stabil dan juga kurangnya Ketersediaan Perangkat Komputer, Kendala NIK Pada data Pasien serta beberapa kendala lainnya, Namun selaku Direktur RSUD dirinya bersama Staf dan Menejemen RSUD Serui akan berupaya secepat mungkin untuk mengatasi permasalahan tersebut guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Direktur RSUD Serui dr. Johnny B. Abaa, M.Kes atas nama Pribadi dan Seluruh menejemen serta Perawat RSUD Serui Meminta Maaf kepada Pasien dan Seluruh Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen akibat kekosongan Obat Malaria di RSUD Serui yang menyebabkan Pasien dengan Diagnosa Malaria harus membeli Obat Malaria di Apotik di luar Rumah Sakit.