STKIP PGRI Papua luluskan 43 Orang S1 Pendidikan Biologi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Semester Ganjil 2023/2024 

Kepulauan Yapen, – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Papua / STKIP PGRI Papua pada hari Jumat, 15/12/2023 menggelar acara wisuda perdana, dimana Sebanyak 43 orang Mahasiswa/i ikut wisuda. 43 Wisudawan /ti ini didominasi oleh 33 orang mahasiswi dan wisudawan sebanyak 10 orang pendidikan

Ketua Senat STKIP PGRI Papua Drs. Orgenes Runtuboi MSi dalam sambutanya menyampaikan sejarah terbentuknya STKIP di Kabupaten Kepulauan Yapen. disebutkan awal berdirinya perguruan tersebut didasari hasil keputusan Konferensi Daerah VII PGRI kepulauan Yapen Periode 2002-2007 yang ingin mengembalikan citra Kota mungil Serui tempo doloe sebagai “Kota Pendidikan”.

Runtuboi mengatakan bahwa ini adalah wisuda Perdana STKIP PGRI Papua semester ganjil tahun 2023. Acara ini Secara khusus dihadiri oleh PJ Bupati yang diwakili oleh asisten 2 sekda dan sejumlah Anggota DPRD Kepulauan Yapen, LLDIKTI wilayah 11, serta pimpinan lembaga keagamaan. Sekolah tinggi yang terletak kota Serui kabupaten Kepulauan Yapen ini berdiri sejak tahun 2010 dengan kerjasama Universitas Cendrawasih (UNCEN), sejak berdirinya upaya proses izin legalitas Sekolah Tinggi ini terus diupayakan. Akhirnya Pada tanggal 16 Oktober 2018 secara resmi STKIP PGRI Papua mendapatkan izin resmi dari Mentri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dengan nomor : 908/I/KP/2018.

Perkembangan awal dengan 10 dosen dan hari ini ada 870 mahasiswa dan 15 dosen tetap 3 dosen luar biasa. Perubahan tiap tahun STKIP PGRI ini mengalami peningkatan 20% sejak didirikan.

Atas capaian itu, Drs Orgenes Runtuboi selaku Ketua STKIP PGRI Papua menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan dan bantuan sehingga perjuangan panjang tersebut dapat tercapai. Diri mengatakan bahwa wisuda ini adalah momen yang dinantikan dan telah dicapai dengan penuh kebahagiaan ditengah dinamika dan suka duka. Wisuda adalah proses seremonial yang menandai puncak akademik, serta pertanggungjawaban pemangku kepentingan di wilayah kabupaten kepulauan Yapen dan menjadi langkah awal bagi mahasiswa, tidak lagi menyandang status sebagai mahasiswa, dan hal ini patut dibanggakan.

8 % penduduk kepulauan Yapen yang berijazah perguruan tinggi, STKIP PGRI Papua ini juga menambah kuota ini.

Dirinya berpesan agar ilmu yang diterima ini sedikit sehingga harus mampu menyeimbangkan perubahan itu dengan kemampuan kita, peran guru tidak bisa digantikan dengan teknologi, sehingga guru harus terus dibekali dengan baik.

STKIP PGRI Papua hadir ikut membawa misi dengan keterbatasan ini ikut menuntaskan literasi. Perlu percaya diri dan terus mengembangkan ilmunya.

 

“Kalaupun belum bisa diangkat jadi guru, pakailah pikiran pikiran anda untuk menolong anak anak di tempat mu,” ujarnya

Penulis: Andrew Woria Editor: Andrew Woria