Reporter : Andrew Woria
Serui – Mengahadapi Audit BPK, pada hari Senin, 31/01/2022, Pemerintah daerah kabupaten kepulauan Yapen menggelar pertemuan yang berlangsung di gedung Silas papare Serui. Pertemuan ini diikuti oleh Wakil Bupati Frans Sanadi, plt Sekretaris Daerah, Erny Tania, Inspektur Kepulauan Yapen, Jan Alex Kiriwenno, Ketua TIM BPK, Para Pimpinan OPD, serta Perjabat Pengelolaan Keuangan di Kabupaten Kepulauan Yapen
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Klemens Mambrasar menjelaskan bahwa pertemuan ini adalah Dalam rangka Persiapan pelaksanaan Pra audit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Sementara Wakil Bupati Frans Sanadi dalam arahan singkatnya mengatakan bahwa Pemeriksaan oleh BPK Perwakilan Papua ini nantinya akan berlangsung selama 25 hari bersama Para Penanggung jawab pengelolaan keuangan di kabupaten kepulauan Yapen terhadap APBD 2021 sehingga para pengelola keuangan diharapkan lebih aktif dalam pra audit ini tuturnya
Selain itu Ketua Tim Pemeriksa BPK Perwakilan Papua, Andrea Purnama, S.Kom., juga menambahkan bahwa Pemeriksaan ini dimulai dari hari 31/01/2022 hingga 25/02/2022 dimana Akan melakukan pemeriksaan uji petik dilapangan langsung terhadapa belanja modal, belanja barang jasa, belanja yang diserahkan langsung kepada masyarakat, belanja sosial, serta pendapatan. Hal ini bertujuan agar bisa mengantisipasi permalasahan perbedaan hasil pada aplikasi, kepala OPD juga diminta untuk menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk diperiksa sehingga tidak ada diskomunikasi sehingga tidak ada permalasahan dilapangan.
Hal senada di tambahkan Inspektur Kabupaten Kepulauan Yapen, Jan Alex Kiriwenno bahwa dirinya berharap agar, di tahun 2021 yang saat ini diperiksa, maka diusahakan agar dapat mengurangi rekomendasi terkait temuan, sementara para pimpinan OPD dimintai untuk mendampingi bendahara dalam pemeriksaan BPK.
Untuk diketahui bahwa Sejak 2015 hingga kini 2022, sudah 6 kali Kabupaten Kepulauan Yapen telah mendapatkan WTP sehingga di pra audit yang saat ini digelar diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
(Foto: Andrew woria)