Reporter : Andrew Woria
Sasawa – Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos., bersama Sekretaris Daerah, Ir. Alexander Nussy, MM., Pimpinan DPRD dan anggota, sejumlah Pimpinan OPD diantaranya Kadis P dan K, Zakarias Sanuari, Kepala Kesbangpol, Sonny Woria, kepala Distrik Yapen Barat, Kristian Padawan, Danramil, Kapolsek Yapen Barat serta Kasat. Pol. Air pada hari Minggu, 22/08/2021 menghadiri ibadah Minggu pagi bersama masyarakat kampung Sasawa distrik yapen barat. Ibadah berlangsung di Gereja GKI Ora Et Labora dan pimpin oleh Sekretaris Klasis GKI Yapen Barat, Pdt. Kristian Oropa dan dihadiri oleh warga masyarakat kampung sasawa. Kehadiran Bupati Kepulauan Yapen ini juga untuk melihat secara langsung keadaan masyarakat di sasawa.
Bupati Kepulauan Yapen Tonny Tesar, S.Sos pada kesempatan itu menyampaikan bahwa paska kejadian 5 Agustus lalu pemda akhirnya bisa hadir di sasawa setelah 2 minggu 3 hari atas tindakan penegakan hukum yang dilakukan terhadap laporan masyarakat atas penganiayaan atau pengancam di Sasawa.
Tak hanya itu, Ia juga berterima kasih kepada pihak gereja dan adat yang terus menerus membangun komunikasi dengan masyarakat disasawa, diakuinya bahwa Pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk melindungi setiap warga negaranya termasuk masyarakat di sasawa. Sejak 2014 ada kesepakatan bersama untuk melakukan zona damai antara pemerintah, kemanan dan kelompok yang berbeda ideologi.
” untuk zona damai yang kita tau bahwa kampung ini masih ada beberapa orang orang yang berbeda ideologi. Dan ini telah dibangun komunikasi tak hanya di Sasawa, tetapi sejak memimpin kabupaten ini, kami telah membangun komunikasi baik di bagian utara maupun di timur. Ditahun 2017 kejadian di wadapi, Sekelompok masyarakat yang berbeda ideologi menyerahkan senjata dan kembali ke NKRI ada 42 orang yang hidup dengan damai” ujarnya.
Sejumlah pendekatan yang telah dilakukan adalah dengan cara pendekatan humanis dan kesejahteraan ungkap Bupati Tonny Tesar.
Sementara itu untuk Kampung Sasawa diharapkan demikian yaitu pendekatan kesejahteraan dengan harapan agar masyarakat yang berbeda ideologi ini dapat bersama sama membangun sasawa, namun belakangan ini ada sejumlah laporan pengancaman dan intimidasi yang dilakukan oleh saudara kita yang berbeda ideologi sehingga aparat hukum harus mendatangi Sasawa untuk dilakukan penegakan hukum.
Dihadapan warga, Bupati Tonny menyebutkan bahwa Pemerintah akan melindungi seluruh masyarakat nya jadi warga harus percayakan semua kehidupan kepada Tuhan. Karena segala sesuatu telah Tuhan tetapkan. Ia juga menyampaikan kepada warga agar jangan takut jika ada aparat yang datang untuk melakukan penindakan hukum kepada kelompok yang berbeda ideologi agar masyarakat tidak usah takut kepada aparat tetapi harus dapat mendukung dan melaporkan kepada aparat. warga sadawa juga diharapkan tidak membuat situasi kampung mencekam karena perjuangan ini bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan itu yang diutamakan. Ia mengajak masyarakat agar tidak kembali lagi tinggal di hutan tetapi dapat kembali kedalam kehidupan di dalam Kampung dan percayakan keselamatan kepada Tuhan karena Tuhanlah yang merencanakan segala sesuatu dalam kehidupan kita.
“Saya berharap agar ini disampaikan kepada saudara-saudara kita, saudara Fernando dan yang lain, saya mengajak untuk bersama-sama kembali ke masyarakat kita sini, jangan lagi membawa senjata serahkan senjata itu kepada penegak hukum agar kita semua bisa hidup rukun damai bersama-sama di Kampung sawah ini ” ucapnya
Sementara kepada kelompok warga yang berbeda ideologi, dijelaskan Bupati bahwa akan menjamin kehidupan warga yang berbeda ideologi asalkan kelompok tersebut dapat menyerahkan diri dan senjatanya serta kembali ke NKRI. Dirinya pun mengakui bahwa setelah sekian lama masih ada warga yang berbeda ideologi hal ini adalah bukti kegagalan pemerintah untuk dapat meyakinkan warga yang berbeda ideologi kembali ke NKRI.
(Foto : Robby Mesak)