Serui – Ratusan tenaga Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen pada hari Kamis, 17 september 2020 melakukan aksi demonstrasi di kantor atau gedung dewan perwakilan rakyat daerah Kabupaten Kepulauan Yapen. mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan tindakan diskriminasi yang diterima oleh tenaga kesehatan yang terpapar covid 19 ketika diwawancarai kepada koordinator aksi solidaritas tenaga kesehatan kabupaten Kepulauan Yapen, Yanes Yowei, S.Kep.Ns menjelaskan bahwa ada beberapa aspirasi serta yang disampaikan antara lain,
mempertanyakan kenapa sampai ada stigma di masyarakat secara khusus di seputaran gajah Mada Serui yang berlebihan menolak rumah jabatan direktur RSUD serui untuk dijadikan sebagai tempat layak untuk karantina tenaga kesehatan yang terkonfirmasi covid 19.
Selain itu para tenaga kesehatan ini juga menanyakan kepada pemerintah daerah kepulauan Yapen tentang langkah-langkah protokol penanganan covid 19 terhadap Nakes yang terkonfirmasi positif, yang diamankan kurang lebih selama 7 hari terakhir serta melakukan karantina mandiri di rumah. bahkan di kos-kosan tanpa dipantau perkembangan dan status kesehatannya dan terkesan tidak ada perhatian dari Pemda kepulauan Yapen terhadap masalah kesehatan yang dialami oleh rekan-rekan tenaga kesehatan yang terpapar covid 19. Aspirasi ini disampaikan dalam keadaan terbuka dengan kesadaran penerapan protokol kesehatan. Selain itu aksi demonstrasi ini juga tidak menggangu aktivitas pelayanan kesehatan di RSUD maupun di Puskesmas.
Sementara itu, usai menerima aspirasi, Wakil ketua DPRD Kepulauan Yapen, yang ditemui oleh media menjelaskan bahwa persoalan ini telah di tindak lanjuti beberapa hari yang lalu Dengan rapat dengar pendapat bersama komisi 3, selain itu pihaknya juga telah memanggil kepala dinas kesehatan dan direktur RSUD Serui untuk melakukan rapat dengar pendapat bersama komisi 3, yang hasilnya di tindak lanjuti hingga hari ini, DPRD belum mendengar ada tindak lanjuti dari RSUD Serui terkait tindakan tindakan penanganan yang serius kepada tenaga medis yang terpapar covid ujarnya.
“Kami berharap dengan pertemuan penyampaian aspirasi oleh tenaga kesehatan ini, untuk bisa dapat kami tindaklanjuti bersama pemerintah daerah dengan serius. sehingga bersama-sama bisa memutuskan dan menekan mata rantai penyebaran covid 19 di Kepulauan Yapen” pungkasnya.
Sementara itu wakil ketua 2 juga menambahkan terkait dengan tempat karantina yang disampaikan dalam aspirasi tersebut, menurutnya perlu dilakukan pendekatan terhadap warga masyarakat yang ada di sekitar lokasi tersebut karena para tenaga kesehatan ini nantinya dikarantina bukan berkeliaran. sehingga komunikasi dan pendekatan ke masyarakat nanti bisa dapat membantu. sementara pemerintah juga akan menyiapkan alternatif lain yaitu terkait dengan tempat karantina.
(Foto dan video : Andrew Woria)