Reporter : Andrew Woria
Serui – Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional tingkat Provinsi Papua kembali melakukan Kordinasi percepatan penanganan covid-19 yang di ikuti oleh 13 Kabupaten Kota di Papua, yang di pimpin oleh wakil gubernur Papua, Klemen Tinal, pada hari Senin, 03/08/2020. dalam arahannya, Wagub menjelaskan bahwa ada 19 kabupaten kota, yang saat ini menghadapi covid-19, namun yang menjadi perhatian adalah kota jayapura, mimika dan kab. Jayapura.
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal dalam arahannya mengatakan bahwa semua wewenang tentang covid-19 yang terjadi di daerah masing-masing tetap menjadi tanggung jawab Bupati dan walikota. Hari ini kita memasuki masa baru yaitu adaptasi new normal, melihat dengan situasi aktual yang ada. dari 19 kabupaten kota yang selama ini hijau, hanya 3 yang berada di 1 koma, sehingga Bupati dan masyarakat yang dipimpin sudah bisa melakukan adaptasi new normal, kecuali Jayapura yang menjadi perhatian khusus. ada dua topik, yang pertama adaptasi new normal dan topik bagaimana menangani covid di Jayapura.
“Hari ini kita akan mulai dengan apa yang kita sebut dengan adaptasi new normal, kecuali kota Jayapura.” ujarnya.
Wagub, Klemen Tinal menjelaskan dalam Vidcon bahwa adaptasi new normal nantinya semua aktifitas kembali dibuka, mulai dari transportasi darat, laut dan udara hingga aktifitas peribadatan kembali dilaksanakan, bahkan aktifitas pendidikan dibuka normal yang dikawal oleh protokol kesehatan.
Wagub meminta agar para Bupati tetap menjalankan hal ini seperti normal biasa menyangkut semua hal dengan dikawal oleh protokol kesehatan.
Selain itu Wagub, Klemen Tinal menjelaskan bahwa pemprov papua kembali menerapkan 2 kali masa ingkubasi terhitung saat ini hingga 28 hari kedepan (03/08/2020 – 01/09/2020) di wilayah pemprov Papua untuk adaptasi new normal bagi kota Jayapura. Dimana angka kasus covid-19 di 3 kota yang menjadi perhatian masih diatas 1 koma. Sementara itu Bupati Kepulauan Yapen, dalam Kesempatannya menjelaskan bahwa jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi covid-19 di Kepulauan Yapen, hingga 03 agustus 2020 yaitu 26 Kasus. Dalam penanganannya, di Yapen telah memiliki alat pemeriksaan Swab yaitu menggunakan TCM (Tes Cepat Molekuler) yang merupakan alat pemeriksaan TB RO, dimana dengan dilengkapi peralatam BSC, Pemda Yapen juga saat ini dibantu 360 catrid dari kemenkes dan pemprov Papua dalam penggunaan TCM untuk pemeriksaan Swab, dimana telah digunakan 340 dan tersisa sisa 20 saat ini.
Dalam arahannya, Bupati Tonny ingin sharing dengan walikota Jayapura, terkait penggunaan TCM yang di pakai di Kep. Yapen agar nantinya Kota Jayapura dan semua Kabupaten semua dapat menghadapi adaptasi new normal, sehingga nantinya pemerintah daerah siap mengkonfirmasi orang tersebut terkonfirmasi covid-19 atau tidak dengan menggunakan alat ini. Menurutnya jika kita punya alat, maka kita tidak perlu takut lagi dengan kedatangan penumpang (Orang Dari Luar), selain itu juga bisa mengurangi biaya rawat. Bupati Tonny juga mengusulkan, agar alat TCM itu ditambah saja, karena alat ini sudah di uji coba dengan yang dipakai di labkesda Jayapura.
“Kami berani lakukan ini karena kami siap mendeteksi corona. Kami harap orang-orang yang berpergian jangan lagi di rapid tetapi langsung PCR TCM. Kami juga berharap juga adaptasi new normal, bahwa kegiatan ekonomi mulai jalan dengan baik, oleh karena itu persyaratan masuk ke Jayapura di kasih longgar lagi. kalau bisa untuk dipapua jika dikomitmen dengan baik, penggunaan rapid tes di normor duakan tetapi pake pengukuran suhu tubuh, jika ragu langsung tcm. ” ujarnya.
Hal ini pun di sambut baik langsung oleh wakil gubernur Papua, Klemen Tinal yang akan membahas dalam rapat maraton selanjutnya. Selain itu pemda Kepulauan Yapen juga akan memberi bantuan 1 unit alat BSC TCM ke Pemerintah Kota Jayapura, dalam membantu mendeteksi Kasus Covid-19, yang melonjak drastis di wilayah ibu kota provinsi Papua tersebut.
(Foto : Robby Mesak)