Reporter : Andrew Woria

Komunitas Mari Berbagi (KMB) terus berupaya membantu masyarakat di tengah situasi pembatasan akses pada masa pandemi di Kepulauan Yapen.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh komunitas Mari Berbagi yaitu menggelar kegiatan Operasi Pasar. Kegiatan ini adalah kegiatan mendistribusikan sembako kepada warga masyarakat yang berada di kampung-kampung yang jauh dari kota Serui atau dengan kata lain komunitas Mari Berbagi mendekatkan penjualan sembako ke warga masyarakat di kampung. Hingga hari selasa, 19 Mei 2020 sudah 7 distrik dan 20 kampung yang telah dibantu oleh komunitas Mari Berbagi, dalam mendistribusikan bahan sembako kepada warga lewat penjualan sembako dengan harga yang sama dengan di kota Serui. Hal ini kembali ditegaskan oleh ketua komunitas Mari Berbagi, Erny R. Tania yang dikonfirmasi disela-sela kegiatan Operasi Pasar pada hari selasa, 19 Mei 2020 di Ansus, distrik Yapen Barat.

“Kami komunitas Mari Berbagi masih diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah Kepulauan Yapen, untuk kembali melakukan kegiatan Operasi Pasar (penjualan sembako dengan harga yang sama dengan dikota). Kami sudah keliling beberapa distrik sesuai dengan permintaan kepala distrik, hal ini juga untuk membatasi agar masyarakat tidak perlu ke kota untuk mencukupi kebutuhan sembako.” (selasa, 19 Mei 2020).

Kegiatan Operasi Pasar ini pun mendapat tanggapan dari pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen. Dimana Wakil Bupati, Frans Sanadi menyampaikan dukungan dan apresiasi serta ucapan terima kasih kepada komunitas Mari Berbagi. Wakil Bupati, Frans juga kembali menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh komunitas Mari Berbagi adalah murni merupakan hasil dari donasi masyarakat yang tergolong mampu dan peduli terhadap situasi kondisi saat ini, juga dirinya menegaskan bahwa komunitas Mari Berbagi, sedikitpun tidak menggunakan dana pemerintah atau APBD Kabupaten Kepulauan Yapen dalam berbagai kegiatan sosialnya.

“Kita berterima kasih kepada pihak komunitas Mari Berbagi yang ikut bersama pemerintah menyediakan sembako. Yang dilakukan pemerintah daerah saat ini adalah harus menjamin ketersediaan sembako dan menjamin harga harus sesuai dengan standar yang ada. Saya tegaskan yang dilakukan oleh komunitas Mari Berbagi ini, tidak menggunakan dana APBD tetapi berasal dari sumbangan donasi orang-orang yang yang  memiliki kelebihan dan peduli terhadap kondisi saat ini. ” ujarnya.

Sementara itu masih terkait dengan kegiatan Operasi Pasar, Kepala distrik Yapen Barat, Wellem Dedifu menambahkan bahwa  operasi pasar ini sangat baik, karena kondisi medan di Ansus ibukota distrik Yapen Barat ini, masih menggunakan jalur laut dalam mengakses transportasi. Sehingga hal ini cukup mendapat perhatian dari warga masyarakat di distrik Yapen Barat. Wellem juga menambahkan bahwa ada 5 kampung yang terpantau turut ambil bagian pada Operasi Pasar ini.

Hal yang sama juga disampaikan oleh seorang warga, Lin Bisay dimana dirinya merasa sangat terbantu dengan hadirnya Operasi Pasar ini, karena ia bisa memborong kebutuhan bahan pokok dengan harga- harga yang cukup murah.

(foto dan video : Robby Mesak)