Serui – Dalam rangka untuk mempersiapkan ketangkasan diri dalam menghadapi bencana alam maupun penyelamatan kecelakaan dilaut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Biak menyelenggarakan pelatihan teknik pertolongan dipermukaan air bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai, di Kabupaten Kepulauan Yapen, pembukaan secara resmi dilakukan dengan menabuh tifa sebagai simbolis oleh Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, S.E. dan disaksikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Frans Sanadi, B.Sc, S.Sos, MBA, bertempat di hotel Merpati, Serui, pada Jumat 22/03/2019.

Dalam penyampaian laporan kegiatan oleh disampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk membentuk potensi pencarian dan pertolongan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan atau kompetensi tentang teknik-teknik pertolongan di atas permukaan air.

Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Yapen yang bertempat tinggal di pesisir pantai dan tampak pada kegiatan tersebut didominasi oleh para pemuda. Pelatihan ini akan berlangsung selama 6 (enam) hari lamanya dan terhitung dari 21 Maret – 26 Maret 2019 bertempat di Balai Diklat Pemda Kabupaten Kepulauan Yapen untuk pembahasan teori dan pantai Mainggap, Serui, Laut untuk pembahasan praktek aplikasi di lapangan.

Dalam kegiatan pembukaan ini juga diadakan prosesi pemkaian plakat yang dilakukan oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Frans Sanadi, B.Sc, S.Sos, MBA dan juga Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, S.E. kepada dua orang yang mewakili peserta sebagai tanda resminya para peserta mengikuti Pelatihan teknik pertolongan dipermukaan air.

Adapun materi kegiatan pelatihan ini akan diberikan oleh narasumber dari personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Biak dan personil pos SAR Serui yang sudah berlisensi Instruktur pertolongan dipermukaan air. Materi-materi yang akan diberika yaitu Subtansi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, pertolongan pertama (First Aid), pengantar pertolongan perairan, pedoman keselamatan diperairan, personil floating fast, metode pertolongan diperairan, akses pertolongan di air, defends and release, renang water track dan beberapa materi lainya.

Dalam sambutannya Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, S.E. menyampaikan bahwa ”wilayah Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, terhadap musibah, kecelakaan maupun kondisi yang membahayakan nyawa manusia”. Lanjut Direktur kecelakaan itu menyangkut kecelakaan transportasi, baik transportasi darat, udara maupun laut sedangkan bencana meliputi gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor serta yang lainnya, dan untuk jenis kondisi yang membahayakan manusia meliputi orang hanyut atau terendam disungai atau dilaut, orang hilang atau tersesat digunung/ dihutan, dan orang terjebak diketinggian dan sejenisnya.

Humas Setda. Kabupaten Kepulauan Yapen.