Wabup Roi Palunga Buka Program PPG Untuk Guru di Daerah Khusus Terkendala Internet di Kepulauan Yapen

Prokopim Setda – Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga, secara resmi membuka Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru tertentu di Daerah Khusus Terkendala Internet. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 75 guru dari berbagai sekolah di wilayah terpencil, berlangsung mulai 3 hingga 6 November 2025, dan bertempat di Gedung Rapat SMA Negeri 1 Serui, Senin (03/11/2025).

Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan bahwa peningkatan kualitas pendidikan sangat bergantung pada kesiapan dan kapasitas guru sebagai pendidik. Oleh karena itu, pemerintah memberikan dukungan agar guru-guru di wilayah terpencil memperoleh kesempatan yang sama dalam meningkatkan kompetensi.

“Pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Melalui program ini, para guru tidak hanya dibekali dengan kompetensi pedagogik dan profesional, tetapi juga kemampuan beradaptasi dengan teknologi pembelajaran digital meskipun berada di wilayah dengan keterbatasan akses internet,” ujar Wabup.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen akan terus berkomitmen menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta LPTK penyelenggara.

“Kami yakin, melalui kolaborasi yang berkesinambungan, kualitas pendidikan di Yapen akan semakin maju dan sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia,” tambahnya.

Melalui pelaksanaan PPG Daerah Khusus 3–6 November 2025, yang diikuti 75 guru dari berbagai sekolah, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen berharap peluang peningkatan kompetensi guru semakin terbuka luas, sehingga mutu layanan pendidikan dapat meningkat dan dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.

Lanjutnya, Salah satu peserta PPG Daerah Khusus dari SD Negeri Yenusi, Erna Theis, menyampaikan rasa syukur karena dapat mengikuti PPG untuk pertama kalinya.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya pelaksanaan PPG ini. Akses internet di daerah kami sangat terbatas sehingga selama ini kami belum bisa ikut PPG. Ini adalah kesempatan pertama bagi kami,” tuturnya.

Ia juga berharap seluruh peserta dapat mengikuti proses dengan baik dan membuahkan hasil.

“Harapan saya, semoga kami semua dapat berhasil dan lulus dengan baik atas bimbingan para pengajar. Kami datang dengan banyak keterbatasan, tetapi lewat pendampingan ini kami merasa terbantu,” lanjutnya.

Erna Theis telah mengabdi sebagai guru honor sejak tahun 2012, dan menyebut program ini sebagai kesempatan berharga untuk pengembangan profesinya.