Serui – Menanggapi permasalahan yang terjadi di SD Inpres 2 Ansus, kampung Yantori, Distrik Yapen Barat, Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Yapen, Marinus Manufandu, S.Pd, M.H., memberikan keterangan terkait solusi yang telah dan akan diambil oleh pihaknya.
Menurut Marinus Manufandu, solusi utama yang diambil untuk mengatasi kendala kegiatan belajar mengajar di SD Inpres 2 Ansus, di mana para siswa terpaksa belajar di SD YPK 2 Sion Ansus jika tidak ada guru, adalah dengan melakukan langkah-langkah strategis.
“Kami telah mengambil langkah tegas dengan menggantikan Kepala Sekolah SD Inpres 2 Ansus. Selain itu, kami akan mengoptimalkan tenaga guru yang ada serta merancang pembangunan gedung sekolah baru yang lebih mudah dijangkau oleh siswa,” jelas Marinus Manufandu saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/10/2025).
Marinus Manufandu menambahkan bahwa kondisi sekolah saat ini memang kurang ideal karena letaknya yang jauh dari pemukiman masyarakat. Hal ini menyebabkan banyak orang tua siswa merasa khawatir untuk mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah, terutama jika tidak ada guru yang hadir.
“Jika tidak ada guru di SD Inpres, maka murid-murid akan bergabung di SD YPK untuk mengikuti proses belajar mengajar,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan juga akan memberikan perhatian khusus terhadap kenyamanan para guru dengan membangun rumah guru di sekitar lokasi sekolah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kinerja para tenaga pendidik di SD Inpres 2 Ansus.
“Kurang lebih 2 tahun lebih telah terjadi masalah ini, dimana siswa SD Inpres tidak belajar baik karena tidak ada guru. Beberapa guru meninggal dunia tapi juga rumah guru yang tersedia sudah rusak. Tapi juga posisi sekolah yang menanjak ke gunung. Untuk itu kami akan berusaha untuk pindahkan sekolah ke bagian pinggir pantai, daerah datar” ujarnya lagi.
Dengan berbagai upaya ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Yapen berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SD Inpres 2 Ansus dan memberikan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa. (*)
