https://timesbandung.com/ https://jmcjarj.org/ https://www.wdd.be/realisations/ https://joaasr.com/ https://ijorces.org/ https://www.comptoirdesfagnes.com/ https://verify.creativeitem.com/ https://www.cheunglingwong.com/contact-us/ https://jainfoundation.in/ https://journals.uz/ https://prjah.org/ https://www.optimumtravel.be/ https://tel.mok.kz/ https://www.josafemobiletoilets.com/ http://www.innovacii.od.ua/ https://www.les7meuses.be/ https://www.rondementjolie.com/ https://www.100000-reves.com/ https://barman-co.com/ https://leminimaliste.info/ https://iportaltest.mok.kz/ https://digitalorra.com/academy/ https://www.jfas.info/ https://en.sbseg2017.redes.unb.br/ https://www.rondementjolie.com/ https://majovalero.com/ https://notredamedebadi.ayts.fr/ https://verify.creativeitem.com/ https://www.le-cafe.pro/ https://sbseg2017.redes.unb.br/ https://studioamv.com/ https://lpddsa.info/ https://sciencebox.uz/
Kasus HIV/AIDS Yapen Tembus 2.962, Dinkes Gandeng Pertamina Perkuat Screening di Lingkungan Kerja - KEPULAUAN YAPEN
Berita, OPD  

Kasus HIV/AIDS Yapen Tembus 2.962, Dinkes Gandeng Pertamina Perkuat Screening di Lingkungan Kerja

SERUI – Angka kumulatif kasus positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Kepulauan Yapen terus menunjukkan kenaikan yang mengkhawatirkan.

Per 30 September 2025, total kasus di Yapen telah mencapai 2.962 positif, dengan penambahan 195 kasus baru dari periode sebelumnya.

Menyikapi urgensi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepulauan Yapen bergerak cepat melakukan upaya pencegahan melalui kolaborasi lintas sektor. Dinkes, melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), menggandeng Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Serui menggelar Sosialisasi dan Screening HIV/AIDS di lingkungan kerja Pertamina.

Kegiatan yang berlangsung di Gedung Serbaguna FT Serui ini dihadiri oleh pimpinan, staf, dan mitra kerja Pertamina. Selain edukasi, seluruh peserta juga menjalani pemeriksaan darah.

Kepala Bidang P2P Dinkes Yapen, Dr. Franklin M. Numberi, SKM, MARS, mengapresiasi inisiatif perusahaan swasta ini.

“Puji Tuhan, Pertamina melalui program kesehatan dan keselamatan kerja mereka mengundang kami untuk melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan HIV/AIDS. Ini langkah penting karena pencegahan di lingkungan kerja menjadi kunci,” ujarnya dalam keterangan pers pada Kamis (30/10/2025).

Franklin menambahkan, kolaborasi ini sangat vital mengingat Distrik Anotaurei, lokasi terdekat dengan FT Serui, masih menjadi wilayah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi, mencapai 1.884 kasus dari total 2.962 kasus di Yapen.

Dalam materinya, Franklin juga menyoroti pentingnya edukasi tentang sunat (sirkumsisi) sebagai bagian dari pencegahan infeksi menular seksual.

“Berdasarkan berbagai penelitian, sunat mampu menurunkan risiko penularan infeksi menular seksual hingga 60–70 persen. Karena itu, selain memiliki nilai religius, sunat juga sangat baik untuk kesehatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemeriksaan dini HIV sangat krusial. Dengan deteksi cepat, pengobatan menggunakan Terapi Antiretroviral (ARV) dapat segera diberikan. Saat ini, dari 2.962 kasus positif, sebanyak 1.590 orang telah diobati, namun masih ada 852 orang yang belum mendapatkan pengobatan.

Franklin juga menegaskan komitmen Triple Zero di lingkungan kerja, yaitu: Tidak ada kasus baru HIV, Tidak ada kematian karena HIV, Tidak ada diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Semua orang punya hak yang sama untuk bekerja dan hidup sehat. Tidak boleh ada diskriminasi terhadap pekerja yang terdeteksi HIV,” tegasnya.

Di sisi lain, Fuel Terminal Manager Serui, Yunus Mananti, menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh perusahaan.

“Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen atas dukungan luar biasa dalam kegiatan pencegahan HIV/AIDS dan keselamatan kerja di lingkungan Pertamina. Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut,” ujar Yunus.

Ia menegaskan Pertamina berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam upaya menurunkan angka HIV/AIDS di wilayah Kepulauan Yapen, sekaligus mendukung program kesehatan prioritas nasional dan daerah seperti pengendalian TBC dan malaria. (*)