Cinatua – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar kegiatan Edukasi dan Pemutaran Film Pencegahan HIV/AIDS dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) Tahun 2025, bertempat di Kompleks Cinatua Tua, Jumat (21/11/2025) Yapen Selatan.
Acara dihadiri masyarakat setempat, mahasiswa, pelajar, Purna Paskibraka, komunitas pemerhati HIV, serta tenaga kesehatan.
Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pemberian paket makanan bergizi bagi anak dan ODHIV sebagai dukungan pemulihan kesehatan.
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen per 30 September 2025, tercatat 2.962 kasus HIV/AIDS, menempatkan Yapen di urutan ke-4 tertinggi di Provinsi Papua.
Data ini menjadi dasar penguatan edukasi dan pencegahan sebagai fokus program KPA Yapen tahun 2025.
Turut hadir Wakil Bupati Kepulauan Yapen Roi Palunga, Ketua TP PKK Kabupaten Yapen Ny. Dina L. Rumbiak Arisoy, Anggota DPRK Mikha Runaweri, FKUB, Dinas Kesehatan, serta jajaran KPA Kepulauan Yapen.
Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga, menegaskan bahwa angka kasus HIV saat ini merupakan peringatan serius bagi masa depan daerah.
“Jumlah 2.962 kasus ini bisa jauh lebih besar. Bila kita kalikan dengan lima atau sepuluh, maka kita menghadapi ancaman serius bagi masa depan Yapen. Karena itu mari kita bangkit dan melawan penyebarannya bersama-sama,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat menghapus stigma dan mendorong deteksi dini.
“Jangan menjauh atau mendiskriminasi mereka yang terpapar. Mereka bukan untuk dijauhi, tetapi dirangkul dan dibantu melakukan pengobatan,” ujarnya lagi.
Ketua TP PKK Kabupaten Kepulauan Yapen, Ny. Dina L. Rumbiak Arisoy, menyoroti tingginya penyebaran HIV di Papua, terutama berdampak pada Orang Asli Papua.
“Banyak yang terdampak adalah OAP. Karena itu kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan mendukung saudara-saudara kita yang telah terinfeksi,” jelasnya
Sebagai Ketua TP-PKK Kepulauan Yapen tapi juga Anggota DPR Provinsi Papua, Ny. Dina L. Rumbiak Arisoy berharap dukungan pemerintah terus ditingkatkan, khususnya dalam aspek kebijakan dan pendanaan.
“Dukungan anggaran bagi program penanggulangan masih terbatas. Harapannya perhatian dan alokasi pendanaan dapat ditingkatkan agar sosialisasi, pendampingan dan layanan pengobatan dapat berjalan lebih optimal dan merata,” harapnya.
Ia memberikan apresiasi kepada KPA Yapen yang terus melakukan penelusuran dan pendampingan lapangan.
Dukungan pangan dan Nutrisi bagi ODHIV dan Kegiatan dilanjutkan dengan kesaksian ODHIV sebagai edukasi publik untuk menghapus stigma dan diskriminasi, edukasi dari Dinas Kesehatan kemudian ditutup dengan hiburan dan foto bersama seluruh peserta.
KPA Kepulauan Yapen menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat edukasi berbasis komunitas dan sekolah. Advokasi kebijakan sektor kesehatan, akses pemeriksaan dan deteksi dini, pendampingan psikologis dan medis bagi ODHIV.
Acara ditutup dengan seruan moral bagi seluruh masyarakat:
“Yapen Kota Kembang, Bukan Kembangkan HIV/AIDS.”
