Reporter : Andrew Woria

Serui – Unicef perwakilan papua dan papua barat, melakukan pertemuan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen guna melaksanakan Penandatanganan Kerja sama kesepahaman

Antara unicef dengan Pemerintah Daerah. Kegiatan ini berlangsung di gedung Silas papare pada hari Jumat, 13/11/2020. Serta dihadiri langsung oleh Kepala perwakilan UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminuddin Mohammad Ramdan Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, Sekertaris Daerah, Alexander Nussy, Pimpinan DPRD (Wakil Ketua 2) Ketua Pengadilan negeri serui, Para Pimpinan OPD, Kepala sekolah serta dewan pengawas sekolah baik SD, dan SMP.

Pada Pengantar penjelasan singkat tentang literasi oleh Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kepulauan Yapen, Saskar Paiderouw melaporkan kepada Bupati bahwa diseptember pihak telah mengambil sampel di 3 distrik untuk menyiapkan data yang akan kami sampaikan, dimana  yang terkumpul antara lain siswa kelas 6 yang belum bisa membaca itu ada sekitar 51 orang anak. Saskar mengatakan bahwa  data ini menggambarkan bahwa memang  masih ada masalah di baca tulis. Ia merangk nya menjadi 3 masalah utama antara lain :

  1. kesiapan anak masuk sekolah anak-anak yang melalui paud atau TK mereka cenderung lebih cepat mengenal huruf dan bisa membaca pada semester 2 kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 tetapi berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang langsung dari rumah tidak melalui PAUD biasanya mengalami kesulitan di semester 1 dan semester 2, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab.
  2. kemampuan mengajar seorang guru juga mempengaruhi anak untuk bisa membaca cepat atau bisa mengenal huruf di awal awal.
  3. metode yang digunakan oleh seorang guru sehingga untuk program dengan kerjasama ini, menurut nya  bisa  direplikasikan program untuk laksanakan di Kepulauan yapen. Saskar juga mengatakan bahwa di tahun ini, yapen mendapat kesempatan dari kementerian pendidikan yaitu mendapat 3 sekolah yang ditunjuk untuk mendapat program dalam hal ini di Papua. Dirinya pun  berharap dengan kerjasama ini bukan 3 sekolah saja tapi sekolah-sekolah yang terutama yang di luar kota ini bisa mendapatkan manfaat dari program kerjasama, ujarnya.

Dalam kesempatan pemaparan materi singkat dari Unicef, eliza mufti spesialis pendidikan unicef memberikan bimbingan teknis kepada pemerintah daerah yang ingin merepiklasi program. Dimana pada bidang pendidikan unicef ada 3 program yang dijalan kan antara lain :

1.Program untuk pengembangan anak usia dini,

  1. Program literasi kelas awal
  2. Program kecakapan hidup untuk remaja dan hari ini secara spesifik dibahas program literasi kelas awal

Eliza menjelaskan bahwa Dari data nasional sendiri, hanya 30 % siswa yang mencapai minimum kompetensi dalam literasi. Hal ini disebabkan karena Terdapat banyak tantangan di sekolah di daerah pinggiran atau terpencil antara lain tidak ada guru dalam ruang kelas, terbatasnya fasilitas sekolah, sehingga suasana belajar tidak kondusif. Selain itu ditemukan juga bagwa belajar disekolah sangat sedikit. Angka ketidak hadiran guru mencapai 33,5%  secara khusus di daerah pegunungan mencapai 50% , angka ketidak hadiran kepala sekolah mencapai 50% dan di daerah pegunungan mencapai 70%.  Untuk mengatasi hal tersebut, unicef di tahun 2015 menyusun strategi khusus yang kiranya bisa mengatasi hal tersebut. Antara lain melakukan pelatihan langsung di gugus atau di sekolah tersebut,  selain itu juga dilaksanaknPeningkatan akses terhadap bahan bacaan sesuau bahan ajar lokal.

Sementara hal lain juga disampaikan oleh Kepala Perwakilan Unicef papua dan papua barat, Aminuddin Mohammad Ramdan, yang memberikan apresiasi kepada pemda yapen yang berinisiatif mengundang  Pihaknya guna peningkatan kualitas pendidikan di kepulauan Yapen. Tujuan penanda tanganan kerjasama ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan di kepulauan Yapen, menurutnya hal ini tidak bisa dilakukan oleh dinas pendidikan saja tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat untuk melihat isu pendidikan di kepulauan Yapen. Dan berharap agar anak anak di kepulauan Yapen bisa mewujudkan pendidikan yang lebih baik, mulai dari awal, dengan harapan semakin tinggi jenjang pendidikan mereka, sehingga bisa terselesaikan. Kerja sama ini juga bisa menjadi  awal yang baik dalam peningkatan kualitas. Keberadaan nya juga bersifat hanya membantu dengan inisiatif berada di Pemerintah Daerah. Selain itu kerja sama ini tidak berhenti disini saja tetapi bisa menjadi tangga awal untuk kerjasama yang baik ke depannya.

Sementara itu Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar pun memberikan tanggapan nya melalui sambutan nya. Dimana  diharapkan bahwa apa yang telah  lihat dalam paparan materi dan apa yang terjadi ini merupakan tanggung jawab bersama  dalam kaitan dengan pemenuhan kebutuhan anak. pada prinsipnya  selaku  pemerintah daerah menyikapi dan menyambut baik kerjasama dari UNICEF Provinsi Papua dengan pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam hal ini Dinas pendidikan Kabupaten Kepulauan Yapen untuk melaksanakan program calistung atau baca tulis dan hitung. hal tersebut sangat membantu pemda guna mengoptimalkan pelayanan di bidang pendidikan dan di bidang-bidang lainnya yang terkait dengan pemenuhan hak anak untuk mencapai potensi sepenuhnya tetapi di sisi lain  selaku bupati Kabupaten Kepulauan Yapen merasa bahwa setelah 8 tahun bersama wakil bupati memimpin Kabupaten Kepulauan Yapen,  masih banyak hal-hal yang perlu dikerjakan lagi,

“Terkait dengan masalah pendidikan atau calistung tadi disampaikan bahwa permasalahan ini kalau kita duduk sama-sama permasalahan ini kita akan saling melempar tanggung jawab, kita pasti mereka mengatakan yang pertama tadi data yang ada, bahwa kekosongan tenaga guru 37% kalau tidak salah dari data jenis Unicef, masih ada lagi tentang orang tua, keluarga yang tidak tidak mendukung, tapi juga masih ada PR besar yang juga mengatakan bahwa kesejahteraan guru pemerintah daerah tidak perhatikan, kesejahteraan guru kurang dana, ini menjadi satu problem yang kita selalu temui. Kalau duduk sama-sama ini kita mengulang cerita-cerita saling tuduh menuduh saya berharap bahwa data-data yang disampaikan ini maupun oleh Kepala Dinas pendidikan tadi ini, data yang yang perlu mendapat perhatian dari kita semua terutama para kepala sekolah yang ada tapi juga kepala dinas dan Bupati, dan DPRD sebagai Orang yang bertanggung jawab” .ujarnya.

Ia pun berharap bahwa hubungan kerjasama ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan maksud dan tujuannya sehingga anak-anak di Kabupaten Kepulauan Yapen sebagai generasi emas masa depan bangsa bisa mendapatkan hak-haknya dengan baik, yaitu hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan berkualitas, begitu juga anak-anak bisa memperoleh hak untuk menjalankan kehidupan dengan sejahtera sesuai dengan visi misi Kabupaten Kepulauan Yapen yaitu masyarakat yang lebih maju masyarakat yang lebih nyaman dan masyarakat yang lebih sejahtera lagi.

(Foto dan Video : Robby Mesak)