Reporter : C.R.I

Serui – Guna meningkatkan pelayanan ketersediaan air bersih kepada masyarakat, maka pada hari ini jumat, 23 oktober 2020 Pemkab. Kepulauan Yapen melakukan pembayaran ganti rugi atas lokasi tanah pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM), dimana pembayaran yang dilakukan secara simbolis ini berlangsung di ruang rapat setda Kab. Kepulauan Yapen, yang dihadiri oleh Asisten I setda Kep Yapen, Bagian Tata Pemerintahan, Kadistrik Yapen Selatan, Direktur PDAM Serui dan pemilik hak ulayat serta para saksi.

Untuk diketahui harga permeter persegi lokasi tersebut berdasarkan berita acara kesepakatan harga tanah pada 17 september 2020 dan SK Bupati Kep. Yapen No. 304 tanggal 06 oktober 2020 adalah sebesar Rp. 60.000 (Enam Puluh Ribu Rupiah).

Pembayaran tersebut di berikan kepada beberapa keluarga untuk dua lokasi yang berbeda, dimana untuk keluarga Manderi dan Nenepat biaya ganti rugi yang diberikan sebesar Rp. 54.000.000,- (Lima Puluh Empat Juta Rupiah) untuk luas tanah 900 m (meter persegi) yang berlokasi di kampung Famboaman, distrik Anotaurei, sementara untuk keluarga Payawa dan Burumi mendapatkan biaya ganti rugi sebesar Rp. 150.000.000 untuk luas tanah 2.500 m (meter persegi) yang berlokasi di kampung pasir putih, distrik Yapen Selatan.

Dalam wawancaranya Asisten I Setda Kep Yapen, Portunatus Numberi menjelaskan bahwa untuk pembangunan SPAM yang berlokasi di gunung Newi, nantinya pelayanan akan berfokus untuk kampung Pasir Hitam, kampung Pasir Putih dan kampung Serui laut, dimana hal ini perlu dilakukan sebab selama ini dibeberapa kampung tersebut kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sementara untuk pembangunan yang berlokasi di Gunung Orai, pelayanannya akan berfokus untuk wilayah kota Serui dan sekitarnya. Tidak lupa Portunatus juga menyampaikan atas nama Pemkab. Kep. Yapen mengucapkan terimakasih kepada pemilik hak ulayat yang telah bersedia melepaskan tanahnya untuk bisa dilaksanakan pembangunan SPAM tersebut.  

Sementara itu Direktur PDAM Serui, Ahmad Setiawan menyampaikan bahwa yang dibutuhkan oleh PDAM Serui saat ini ada tiga lokasi, namun satu lokasi lagi belum selesai tahap negosiasi. Dirinya juga menjelaskan bahwa lokasi tanah ini dibutuhkan untuk pembangunan IPA pengolahan air minum dengan reservoir dimana hal tersebut dipandang penting, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik lagi.

Selain itu alasan dipilihnya lokasi pada dataran tinggi (Bukit), Ahmad Setiawan menjelaskan bahwa diakuinya saat ini tekanan untuk mensuplai air yang dimiliki oleh PDAM Serui sangat terbatas, sementara semakin banyak keperluan penggunaan air, tentunya tekanan air yang dibutuhkan juga harus semakin besar, oleh sebab itu dipilih pembangunan reservoir tersebut di dataran tinggi (bukit) sebab secara teknis operasional akan lebih efisien dan murah dengan menggunakan gaya gravitasi dari pada menggunakan mesin pompa, hal ini dipandang penting olehnya sebab dengan biaya operasional yang murah tentunya akan berdampak pada harga air itu sendiri, ungkapnya.

(foto dan video : VJ Polanunu)