Reporter : C.R.I

Serui – Hari ini jumat, 03 Juli 2020, 12 kabupaten di Papua lakukan vidcon bersama Wakil Gubernur Papua, dimana vidcon ini dilakukan guna pelaporan situasi kondisi terkait penanganan covid-19 di wilayahnya masing-masing.

Untuk diketahui hingga waktu saat vidcon berlangsung telah terdata total kasus covid-19 di Provinsi Papua sebanyak 1886, dengan komposisi sembuh 51%, yang dirawat 48% dan yang meninggal 1%, serta proporsi untuk OAP selama 2 minggu yang ini terdapat peningkatan dari semula 11% menjadi 14% sementara yang non OAP 86%.

Sementara diantara Kabupaten-kabupaten yang mengikuti vidcon ini, salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan Yapen. Dalam pelaporannya Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar menyampaikan bahwa paska dibukanya akses moda transportasi, khususnya transportasi laut terdapat sejumlah kendala yaitu kurangnya koordinasi antara Kabupaten dan Provinsi, dimana dirinya menyampaikan beberapa fakta yang sudah terjadi seperti penanganan pelaku perjalanan dari Jayapura menggunakan KM. Dobonsolo, dimana sebelumnya Pemkab Yapen telah menyurati kepada Gubernur Papua untuk bisa membatasi jumlah penumpang sebanyak 80 orang, hal ini bertujuan agar social distancing dapat betul-betul terlaksana diatas kapal, namun pada faktanya jumlah para pelaku perjalanan yang tiba di Serui menggunakan KM. Dobonsolo beberapa waktu lalu adalah 454 orang, dimana setelah di lakukan rapid test terdapat 78 orang reaktif, kemudian yang reaktif ini dilanjutkan dengan TCM, dan terdapat 5 orang yang dinyatakan positif,
hingga hari ini sejak tanggal 17 Juni walaupun telah diberikan terapi vitamin dari Dinkes provinsi Papua, status mereka masih belum berubah setelah di follow up lagi. Fakta lainnya dari klaster KM. Dobonsolo ini ada 376 orang yang sebelumnya Non Reaktif pada awal di lakukan rapid test paska tiba di Serui, yang kemudian di izinkan pulang untuk karantina mandiri dengan pemantauan penuh oleh puskesmas di setiap distrik, kemudian setelah 14 hari para pelaku perjalanan ini di lakukan rapid test lagi dan pada dua distrik ditemukan 6 orang Reaktif, kemudian salah satunya ketika dilanjutkan untuk PCR ternyata hasilnya adalah positif, selain itu dari distrik yang lain juga dari 35 orang yang di rapid test terdapat 11 orang reaktif.

Berdasarkan penjabaran fakta-fakta tersebut, Bupati, Tonny menjelaskan bahwa phisycal distancing ini sangat penting dan perlu dilaksanakan dimanapun, termasuk didalam transportasi, sebab pelaksanaan phisycal distancing yang tidak bisa kita terapkan di moda transportasi ini lah yang menyebabkan wilayah Saireri menjadi merah, oleh sebab itu lewat kesempatan vidcon ini Bupati Tonny Tesar menyampaikan kepada Gubernur Papua melalui Wakil Gubernur agar masyarakat kita yang akan berpindah tempat dari luar Papua ke Papua, maupun antar wilayah di Papua menggunakan moda transportasi umum khususnya transportasi laut, agar jumlahnya dibatasi, dirinya juga menegaskan bahwa hal tersebut dilakukan bukan karena menolak pelaku perjalanan yang ingin lakukan perjalanan ke Kepulauan Yapen, namun demi pemutusan rantai penyebaran covid-19 di Tanah Papua ini.

“Yang ingin datang ke Kepulauan Yapen, kami tidak melarang, tapi kami ingin orang-orang yang datang adalah orang-orang yang sehat, sehingga Tanah Papua betul-betul bisa kita jaga dengan baik dan Pembatasan jumlah di atas kapal itu sangat penting sekali sehingga tidak ada menyebar ke kabupaten-kabupaten”

Bupati, Tonny juga menyampaikan bahwa saat ini Kepulauan Yapen akan lakukan pekerjaan yang berat dimana akan di lakukan skrining ulang lagi dari awal kepada dua klaster dari Jayapura, dimana hal ini perlu dilakukan karena pada faktanya yang sebelumnya non reaktif ternyata setelah 14 hari dan dilakukan rapid test lagi, hasilnya berubah menjadi reaktif lalu selanjutnya ketika di PCR ternyata dinyatakan positif, oleh karena itu lanjutnya dengan kewenangan yang telah diberikan oleh Wakil Gubernur, dirinya bersama jajaran akan melakukan penegasan dengan meminta dukungan kepada Wakil Gubernur dan seluruh OPD Provinsi khsusnya dinas Perhubungan untuk melakukan pembatasan jumlah penumpang yang akan lakukan perjalanan ke wilayah teluk Cendrawasih, karena hal tersebut mempunyai potensi penyebaran yang cukup besar, karena sewaktu-waktu dapat meledak jumlah positif di daerah.

Bupati, Tonny Tesar juga dalam kesempatan vidcon ini menyampaikan laporan kepada Wakil Gubernur Papua bahwa ada oknum dilembaga provinsi, yang melakukan koordinasi sendiri-sendiri dengan mengirimkan sejumlah masyarakat, dimana salah satunya ke Kepulauan Yapen dan terdapat fakta yang mengejutkan yaitu terdapat seorang wanita umur 17 Tahun dalam kondisi hamil (kelompok rentan), dengan hasil rapid test non reaktif, namun hasil test dari rumah sakit tersebut tidak diberikan kepada pihak Pelni, namun hanya diberikan sebuah surat yang menyatakan yang bersangkutan bebas covid-19, setelah tiba di Serui dan di periksa ternyata wanita tersebut dinyatakan positif, hal ini membuat satuan gugus penanganan covid-19 kep. Yapen bingung sebab untuk diketahui bahwa Rumah Sakit di Kep Yapen bukan merupakan Rumah Sakit rujukan yang ditunjuk oleh Provinsi untuk penanganan covid-19.

Sementara itu menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, menyampaikan beberapa hal, yang pertama dinas perhubungan bersama pihak bandara maupun pelabuhan harus bekerjasama dengan baik untuk memastikan dokumen kesehatan para penumpang tidak asal-asalan, karena jika faktanya akibat penyebaran ini disebabkan karena penumpang pesawat dan kapal, maka perlu dibuat perujukan, yaitu tentukan dokter praktek siapa, rumah sakit mana, yang boleh menyatakan calon penumpang tersebut boleh mengadakan perjalanan, sehingga semua terstandart dan dapat diawasi. Yang kedua Satpol PP provinsi harus selalu ada di bandara dan pelabuhan untuk memastikan travel perjalanan harus sudah ada 2-3 jam sebelum keberangkatan, sehingga prosedur protokol kesehatan untuk keberangkatan dapat berjalan dengan baik. Wagub juga meminta kepada para Bupati khususnya di wilayah Saireri, agar lakukan pendampingan terhadap masyarakatnya di atas kapal agar dapat memastikan protokol kesehatan dapat berjalan dengan baik selama dalam perjalanan.

(Foto : C.R.I)