Reporter : Andrew Woria

Ambai – Warga distrik Kepulauan Ambai memiliki tradisi yang unik dalam mencari dan menangkap ikan. Seperti yang dilakukan di sekitar selat Dedanai, dimana puluhan warga kampung di sekitar Ambai bersama-sama bergotong-royong menangkap ikan. Ketika dikonfirmasi melalui Dinas Perikanan Kepulauan Yapen, kepada seorang nelayan tangkap di Ambai membenarkan hal ini.

“Dari jam 6 pagi, kami sudah berada disekitar selat ini, sementara itu kami lepas jaring dari darat sampai ke laut, dari sebelah menyebelah kami sudah siap. ini bisa melibatkan hingga 80an orang.”

Kepada Humas, Daniel Reba menjelaskan bahwa di selat ini, warga bersama-sama menunggu masuknya ikan ke dalam kawasan selat sejak jam 6 pagi, hingga jam 9 pagi setiap harinya. Untuk menangkap ikan dapat diperhatikan ketika ikan tersebut mulai bergerak menuju ke rep (daerah dangkal) ke arah telaga, maka puluhan masyarakat ini akan membentangkan jaring dan menangkap ratusan hingga ribuan ikan yang masuk ke telaga.

” Ada warga yang ditugaskan untuk molo (menyelam) untuk mengamati dan melihat dalam telaga, jika dilihat kurang lebih mencapai 300 ekor ikan, maka jaring yang telah disiapkan, kemudian diturunkan.”

Dijelaskannya bahwa untuk mengetahui jumlah ikan yang masuk kedalam selat menuju telaga, dapat dilihat di dalam air dengan kode khusus, yang hanya diketahui oleh warga setempat. Jenis ikan yang tertangkappun bisa mencapai ribuan ekor dari jenis ikan tongkol. Kegiatan seperti ini berlangsung setiap harinya. Namun dijelaskannya bahwa sejak dibangunnya beberapa buah rumpon di beberapa titik di seputar perairan kepulauan Ambai, menyebabkan pendapatan dari hasil tangkap ikan mengalami penurunan. menurutnya hal ini disebabkan karena ikan lebih banyak bermain di sekitar rumpon tersebut.

“Sejak ada rumpon, ikan yang masuk berkurang, karena rumpon ini memisahkan ikan. Ada yang bermain di rumpon, ada yang masuk. Sehingga yang masuk itu, agak kurang” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa dari hasil tangkapan ini, kemudian di hitung dengan banyaknya keterlibatan warga yang bersama-sama membantu menangkap, kemudian dibagi sama rata kepada semuanya. Kegiatan menangkap secara gotong -royong ini telah berlangsung turun temurun oleh warga di sekitar Wiwoi Karisi, kampung Bairei, Jewaworu, Tindaoi, Mambonuai, dan Jerawana.

(Foto dan video : Robby Mesak)