Reporter : Andrew Woria

Serui – Direktur RSUD Serui dr. Jhonny B. Abaa, M.Kes di ruang kerjanya pada hari selasa, 28/01/2020 menjelaskan terkait stok obat bius di rumah sakit umum milik pemerintah Kepulauan Yapen.

Dirinya mengatakan bahwa setelah mendapat informasi yang beredar di sosial media terkait tidak tersedianya obat bius, langsung dikonfirmasi dirinya kepada dokter anastesi dan kepala instalasi farmasi, dan ternyata bukan obat bius yang habis, tetapi pada waktu itu yang dicari adalah MgSO4 (Magnesium sulfat) 20 % yang digunakan untuk ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, MgSO4 untuk ibu hamil ini, digunakan sebagai tokolitik untuk menghentikan persalinan prematur.

Sementara yang tersedia di RSUD adalah MgSO4 40%. Sehingga terkait masalah obat  dapat dipastikan telah tuntas dan tersedia di gudang farmasi RSUD Serui.

Dirinya mengakui bahwa di kepemimpinannya 1 tahun terakhir belum bisa menjawab berbagai macam kekurangan yang ada, sehingga dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan memberikan saran masukan bahkan kritikan kepada RSUD Serui, melalui akun resmi sosial media facebook RSUD Serui Papua ataupun dapat langsung bertemu dengan direktur RSUD Serui di ruang kerjanya.

Sementara itu dokter Ben juga menjawab terkait dengan instalasi lampu yang mati di ruangan yang ditulis oleh oknum pemilik akun media sosial berinisial M dimedia sosial, dia telah memerintahkan teknisi untuk mengganti beberapa lampu di ruangan yang telah mati, hal ini terjadi dikarenakan ketidakstabilan aliran listrik yang juga berdampak pada rusaknya beberapa lampu dan peralatan, dirinya akan terus berupaya semampu mungkin untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga masyarakat di Kepulauan Yapen

“Kita juga berharap di tahun ini kita dapat memperbaiki listrik disemua ruangan, agar kedepan untuk masalah lampu bisa tertangani dengan baik, kalau untuk obat saya mohon maaf untuk keterlambatan beberapa obat yang masuk, kami upayakan ditahun 2020 ini tidak ada keluhan masyarakat tentang obat” ungkapnya.

(foto dan video : C.R.I)