17 penyuluh di Kepulauan Yapen, terlibat langsung dalam pembuatan rumpon yang dibuat secara swadaya, walau ada kendala, bahan dikumpul dari bulan maret hingga oktober baru di rakit, ketika ditemui oleh humas kepada kordinator penyuluh perikanan, Maklon Sineri, menjelaskan bahwa pembuatan rumpon ini membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan target yang baik,  rumpon sendiri ditenggelamkan di daerah yang rusak.

Sejauh ini teman-teman penyuluh di seluruh Indonesia juga membuat hal yang sama ungkapnya, hal ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, rumpon ini juga sebagai tujuan tempat ikan berkumpul sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh menangkap ikan, rumpon ini sendiri juga dibuat  menggunakan bahan berbasis kearifan lokal, untuk tahun 2019, telah dibuat 11 rumpon, 15 banker ikan hasil swadaya ungkapnya.

Sebelumnya juga Kepala dinas Perikanan Kepulauan Yapen, Daniel Reba, SE bersama Kabid Tangkap Dinas Perikanan, pada senin lalu pukul 12.00 Wit telah melepas dan menenggelamkan 1 buah rumpon perairan dasar, dan di hari ini hal yang sama dilakukan di pesisir laut tanjung Manai, kampung Ransanoni, distrik Angkaisera.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Yapen, Daniel Reba, SE  menjelaskan bahwa rumpon ini akan membantu nelayan dalam mencari ikan, dirinya juga akan melakukan koordinasi kepada kepala kampung diseluruh distrik terkait data Nelayan, dirinya juga menargetkan 3 distrik yaitu, Yapen Selatan, Kosiwo , dan Kepulauan Ambai akan didata di desember 2019, sementara pada tahun 2020, 13 distrik di Kepulauan Yapen akan ditargetkan selesai.

Humas Setda Kepulauan Yapen.