Serui – Panitia Hari AIDS Sedunia, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen menggelar rapat koordinasi lintas sektor dalam rangka persiapan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 1 Desember 2025.
Rapat ini menegaskan komitmen KPA bersama seluruh mitra kerja untuk memperkuat edukasi dan tindakan nyata di lapangan dalam menekan laju penyebaran HIV/AIDS di wilayah Yapen.
Rapat yang berlangsung di Sekretariat KPA Yapen tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kodim 1709/Yapen, Polres Kepulauan Yapen, Lapas Serui, Dinas Kesehatan, komunitas pendamping ODHA, PCP, serta media lokal.
Dalam pertemuan itu, seluruh panitia menyepakati langkah bersama untuk mengedepankan edukasi publik, pemeriksaan dini, serta pencegahan penularan baru.

Ketua Panitia HAS 2025, Loretha S. Wayoi, S.Kep., Ns., menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini dirancang lebih dekat dengan masyarakat dan difokuskan pada perubahan perilaku serta peningkatan kesadaran.
“Kami ingin Hari AIDS Sedunia di Yapen benar-benar dirasakan masyarakat. Tidak hanya dalam bentuk seremoni, tapi melalui kegiatan nyata yang menyentuh langsung masyarakat dan kelompok berisiko,” ujar Loretha.

Ia memaparkan, rangkaian kegiatan dimulai pada 14 November dengan edukasi bagi warga binaan di Lapas Serui, dilanjutkan edukasi di sejumlah cefe dan lokasi rawan pada 15 November, kemudian pemutaran film serta sosialisasi di kawasan Cina Tua pada 21 November.
Selanjutnya, kegiatan Mobile VCT bagi ASN dijadwalkan pada 28 November, serta diskusi publik atau talk show bersama komunitas, jurnalis, dan instansi terkait.

Menurut Loretha, seluruh kegiatan diarahkan untuk mendukung upaya Zero Infeksi Baru, Zero Kematian, dan Zero Stigma serta Diskriminasi.
“Kami tekankan pentingnya pemeriksaan dini. Jangan tunggu sakit parah baru ke rumah sakit. Kalau tahu status lebih awal, pengobatan bisa segera dilakukan, dan penularan ke orang lain dapat dicegah,” tambahnya.
Data Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen hingga September 2025 mencatat 2.962 kasus kumulatif HIV/AIDS, dengan lebih dari 900 pasien belum menjangkau layanan pengobatan.

Angka ini menjadi perhatian serius bagi KPA Yapen untuk memperluas cakupan sosialisasi dan pendampingan.
Kegiatan KPA ini juga menjadi tindak lanjut dari arahan Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, yang sebelumnya menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam apel pagi ASN dan rapat gabungan OPD beberapa waktu lalu.
Bupati menegaskan bahwa kasus HIV/AIDS harus dihadapi dengan tindakan kolaboratif, bukan sekedar kegiatan tahunan.
“KPA tidak bisa bekerja sendiri. Semua instansi harus mendukung, karena HIV bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga sosial dan moral,” tegas Bupati Arisoy.
Dengan dukungan lintas sektor dan pendekatan berbasis komunitas, KPA Yapen menargetkan agar peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama untuk menekan penyebaran HIV dan menghapus stigma di masyarakat. (*)







