Komitmen Turunkan Kasus HIV/AIDS, KPA Yapen Gelar Rapat Lintas Sektor

Serui, — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kepulauan Yapen menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka kasus HIV/AIDS melalui penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang melibatkan berbagai unsur pemerintah daerah dan komunitas dengan mengadakan rapat lintas sektor. Kamis, 6/11/2025.

Rapat lintas sektor digelar di ruang rapat Setda Yapen dan dihadiri langsung ketua KPA Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy yang adalah Bupati Kepulauan Yapen, Roi Palunga selaku Ketua Harian KPA tapi juga Wakil Bupati serta Plt. Sekretaris Daerah, Harold Wenno.

Hadir juga kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Serui, kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, kepala Kesatuan Bangsa dan Politik, perwakilan OPD dan komunitas serta mitra strategis KPA Yapen.

Dalam arahan Bupati, Benyamin Arisoy, SE, M.Si menekankan keseriusan pemerintah untuk HIV/AIDS yang telah telah mencapai 2.962 kasus per September 2025.

“Saya menekankan untuk penanggulangan HIV/AIDS harus kita seriusi bersama. Dukungan pemerintah daerah akan diberikan kepada KPA dan juga kepada dinas. Sangat memprihatinkan data kasus HIV/AIDS, yang mana orang asli Papua angkanya cukup tinggi, saya harap ini menjadi fokus kita” tegas Bupati.

Sekretaris KPA Kepulauan Yapen, dr. Andi Raya dalam persentasenya, menyebut tujuan dari pertemuan ini adalah langkah strategis untuk mengonsolidasikan seluruh upaya pencegahan, penanganan, dan penanggulangan HIV/AIDS secara terpadu di tingkat kabupaten.

“Kita ingin memastikan seluruh pihak memiliki arah dan target yang sama untuk penanganan HIV/AIDS, tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi terkoordinasi dan berbasis data” ujarnya.

Kasus HIV/AIDS Masih Tinggi

Data Dinas Kesehatan Yapen per 30 September 2025 menunjukkan, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS di kabupaten ini telah mencapai 2.962 kasus, dengan 1.590 orang telah menjalani pengobatan antiretroviral (ARV) dan 897 orang belum mendapatkan layanan pengobatan. Distrik Anotaurei dan Yapen Selatan tercatat sebagai wilayah dengan kasus tertinggi.

Kondisi ini mendorong KPA dan Pemda untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, dengan menargetkan percepatan penurunan kasus baru dan peningkatan kualitas layanan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Komitmen “Triple Zero”

Dalam forum tersebut, Pemda Yapen bersama KPA juga menyepakati penerapan komitmen “Triple Zero” yang menjadi target nasional penanggulangan HIV/AIDS, yakni:

  1. Zero infeksi baru HIV.

  2. Zero kematian akibat HIV.

  3. Zero stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Yapen, Karolis Tanawani, SKM, MPH menegaskan, pendekatan “Triple Zero” akan diwujudkan melalui kegiatan konkret seperti peningkatan skrining HIV di fasilitas kesehatan dan lingkungan kerja, penguatan layanan ARV di puskesmas, serta edukasi dan penghapusan stigma di masyarakat.

“Kami telah menggandeng sejumlah mitra berkolaborasi bersama untuk menekan angka HIV/AIDS. Terakhir kami telah melaksanakan screening HIV di lingkungan kerja Pertamina. Ini adalah bentuk nyata kemitraan publik-swasta untuk mencapai target ‘Triple Zero’,” tuturnya.

Karolis Tanawani juga menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan, yang hasilnya adalah data kasus yang terus di update.

“Kami juga telah berupaya untuknya nanti pengobatan ARV, Odha dapat mengambilnya di puskemas-puskemas. Kami telah berupaya untuk menyiapkan dan melatih petugas di setiap puskemas. Selain sosialisasi dan edukasi, dinas juga telah berupaya memberikan asupan makanan tambahan kepada Odha” ujarnya.

Sinergi Lintas Sektor

Pertemuan ini, berbagai OPD menyampaikan dukungan mereka kepada KPA, diantaranya adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, meminta kesediaan KPA untuk bersama melakukan sosialisasi HIV/AIDS dalam program-program dinas P2KB.

Demikian juga dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, meminta untuk sosialisasi dan edukasi tentang HIV/AIDS juga harus intens dilakukan ke aparat kampung.

Kepala dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi juga menyampaikan dukungannya kepada KPA untuk melakukan scan kepada para pekerja di perusahaan yang ada di Kepulauan Yapen.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kepulauan Yapen juga meminta keseriusan semua pihak untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya HIV/AIDS. Kesbangpol meminta agar semua proaktif mendukung KPA dalam menurunkan angka HIV/AIDS, baik edukasi dan juga dukungan keluarga dan sosial menjadi poin penting sebagai wujud dari nilai-nilai kebangsaan.

Kegiatan ditutup oleh Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy, menegaskan agar semua dapat sinergi dan komitmen bersama antara Pemda Yapen, KPA, Dinas Kesehatan dan lembaga masyarakat, agama, adat harus sering duduk bersama berdiskusi sebagai bentuk dukungan nyata terhadap visi Yapen bebas HIV/AIDS di masa depan. (*)