Prokopim Setda — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana menyelenggarakan Rembuk Stunting Tahun 2025 di Gedung Silas Papare, Serui, Selasa (28/10/2025).

Dalam arahannya, Bupati Kepulauan Yapen Benyamin Arisoy menekankan bahwa upaya percepatan penurunan angka stunting memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat daerah, distrik, hingga kampung. Ia menyebut stunting bukan hanya isu kesehatan, tetapi menyangkut kualitas pembangunan sumber daya manusia di masa mendatang.
“Anak-anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi hambatan pada perkembangan kecerdasan, kesehatan, dan kemampuan produktif di kemudian hari. Karena itu, penanganan stunting adalah program prioritas yang harus kita kawal bersama,” ujar Bupati.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai tahapan intervensi, mulai dari identifikasi kelompok keluarga risiko stunting hingga optimalisasi pemberian edukasi dan dukungan gizi. Meski demikian, ia mengakui masih terdapat tantangan terutama pada perubahan pola hidup, pemenuhan sanitasi layak, dan keterjangkauan pangan sehat di sejumlah wilayah.
Melalui forum rembuk tersebut, Ia meminta seluruh perangkat daerah dan mitra terkait untuk memperkuat koordinasi, memastikan intervensi yang telah disusun dapat dijalankan tepat sasaran, serta tidak berjalan parsial.

Ia juga mengajak organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, kalangan usaha, dan lembaga pendidikan turut mengambil peran aktif dalam gerakan percepatan penurunan stunting.
“Rembuk ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang untuk meneguhkan komitmen kolektif. Kita harus bekerja sungguh-sungguh dan saling terhubung dalam satu tujuan, yaitu Yapen Bebas Stunting,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyinggung kondisi keuangan daerah yang mengalami pembatasan ruang fiskal. Ia meminta agar seluruh program yang dijalankan benar-benar diprioritaskan pada kebutuhan strategis masyarakat, terutama layanan pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan gizi anak.
Mengakhiri sambutannya, Ia berharap kegiatan rembuk stunting tahun 2025 menjadi momentum mempercepat upaya penurunan angka stunting secara terukur dan berkelanjutan.

“Atas penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa, saya nyatakan Rembuk Stunting Tahun 2025 resmi dimulai,” tutupnya.







