Serui – Kepala Badan Kesbangpol Kepulauan Yapen, Sony Arnold Woria hari Senin, 14/3/2022 menerima kunjungan kerja dari Dewan Adat Suku Yawa Onat serta forum komunikasi tua tua Keret dan marga se tanah kuraen. Pertemuan ini sekaligus juga menjadi moment penyerahan Surat Tembusan Tentang penetapan dan pelantikan ketua Keret yawa onat dan kepala kepala marga di tanah kuraen.
Mewakili Tua Tua Keret dan Marga, Y.F Wayangkau menjelaskan bahwa untuk diketahui bersama bahwa dengan hadirnya UU no 2 tahun 2021, dimana adat mendapat proteksi tetapi dalam amanandemen 4 tahun 2022, justru negara memberi kan proteksi kepada adat. Dengan demikian jika ada UU yang bersifat Khusus adalah amanat dari amandemen tersebut tuturnya. Dirinya menjelaskan ada 3 Keret besar di tanah kuraen, yaitu Keret Marora, Keret Wayangkau dan Keret Patuga,
Wakil Ketua 1 DAS Yawar Onat ini menjelaskan bahwa SK ketua DAS harus ada tembusan ke pemerintah daerah maksudnya adalah keberadaan penataan kelembagaan adat di tingkat Keret dan warga minimal diketahui oleh pemerintah daerah ungkapnya. Hal utama adalah menata kelembagaan adat tingkat Keret dan marga yang kemudian masyarakat adat bisa dibina untuk hidup bermasyarakat, menurut nya Adat adalah mitra pemerintah.
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kepulauan Yapen menjelaskan bahwa apa yang dilakukan adalah hal yang baik karena dapat membantu pemerintah dalam menangani masalah-masalah adat di Kabupaten Kepulauan Yapen secara khusus di DAS Yawa Onat di tanah Kuraen. Pemerintah Daerah juga berharap agar DAS yang lainya,dapat segera melakukan hal yang sama.
“Kami berharap agar dewan adat suku tetap ada sehingga bersama kepala suku akan mengatur lebih jauh lagi, bagaimana menata kehidupan masyarakat adat diwilayahnya masing masing” ujarnya
Untuk diketahui bersama bahwa 7 adat di Kabupaten Kepulauan Yapen, hanya adat Busami yang sudah memiliki kepala suku, sementara 6 yang sisa belum memiliki Kepala suku tetapi hanya memiliki dewan adat suku, sehingga didorong agar sisa dari 6 Adat ini dapat memilih kepala suku.
Foto Andrew Woria (Humas Yapen)
