Reporter : Andrew Woria

Serui – Pemerintah provinsi Papua pada rapat evaluasi penanganan covid-19 untuk wilayah Provinsi Papua sejak 03 Juli 2020, secara resmi telah melimpahkan kewenangan dalam hal penanganan pencegahan covid-19 tingkat kabupaten sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten masing-masing, di wilayah Provinsi Papua. Hal ini di implementasikan langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos selaku ketua gugus tugas penanganan pencegahan covid-19 Kabupaten Kepulauan Yapen, yang pada hari Minggu, 05 Juli 2020 memimpin rapat bersama Forkopimda, dalam rangka pencegahan covid-19 di Kabupaten Kepulauan Yapen.

Rapat kali ini menghasilkan beberapa point diantaranya, yaitu tentang perubahan kebijakan daerah. Ketika dikonfirmasikan Kepada Bupati Kepulauan Yapen, Tony Tesar, S.Sos menjelaskan bahwa pemerintah daerah tetap memberlakukan masa transisi 14 hari kedepan, mulai hari senin, 06 Juli 2020 yaitu dilakukan pembatasan orang masuk ke dalam Kabupaten Kepulauan Yapen, antara lain untuk transportasi laut menggunakan layanan kapal milik PT. Pelni, akan dibatasi sebanyak 200 orang penumpang yang diperbolehkan masuk dari wilayah timur, maupun wilayah barat ke Kabupaten Kepulauan Yapen. Sementara untuk kapal KM. Sabuk Nusantara akan dibatasi 100 orang penumpang dan kapal KM. Masirei dibatasi 80 orang penumpang, dan jalur transportasi menggunakan pesawat akan dibatasi sebanyak 70 orang penumpang saja.

Menurut Bupati hal ini penting yang bertujuan untuk menjaga physical distancing, serta untuk melihat kontak tracing, serta memudahkan dalam pengendalian. Bupati juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan telah terjadi transmisi lokal, oleh salah satu keluarga di distrik Anotaurei, dimana salah satu penumpang Non Reaktif pemeriksaan rapid test dariJayapura, yang menggunakan KM. Dobonsolo pada 17 Juni 2020 lalu, tiba di Serui dan diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari, kembali harus melakukan pemeriksaan rapid test serta ditemukan hasil positif, yang didorong dengan pemeriksaan swab TCM, memiliki hasil pemeriksaan swab terkonfirmasi positif covid-19, sehingga dilakukan kontak tracing dalam satu rumah namun ditemukan salah satu anggota keluarga terkonfirmasi positif covid-19 juga, sementara anggota keluarga ini tidak melakukan perjalanan dari luar, sehingga hal ini menjadi transmisi lokal.

Bupati, Tonny Tesar menjelaskan hal ini harus diwaspadai oleh warga masyarakat. Sementara untuk penanganan penumpang yang akan turun menggunakan KM. Labobar dari Manokwari sebanyak 365 orang, 195 orang diantaranya naik dari Manokwari, Papua Barat, Bupati menjelaskan bahwa telah dilakukan koordinasi bersama beberapa masyarakat di Manokwari dan atas dorongan dari Gubernur Papua Barat, telah melakukan pemeriksaan rapid test massal di sana. Sehingga nantinya begitu tiba di Serui, akan dilakukan pemeriksaan scanning suhu tubuh dan dokumen perjalanan, jika lengkap maka akan diminta untuk melakukan karantina mandiri. Sementara jika tidak lengkap serta suhu tubuh diatas batas normal, akan didorong untuk di rapid test serta dikarantina dan jika diperlukan dilanjutkan dengan pemeriksaan Swab. Hal ini akan diperlakukan sama bagi para penumpang yang naik dari Jayapura nantinya menuju ke Serui ungkapnya.

” Saya ingin menyampaikan kepada saudara-saudara kita yang ada di Jayapura, bahwa kita ingin daerah ini terkendali virus coronanya tidak boleh menyebar, kita membatasi 200 orang sesuai surat edaran Bupati, tolong saudara-saudara kita di Jayapura untuk memahami secara baik. ” ujarnya.

(Foto : VJ Polanunu)