Reporter : Andrew Woria

Serui – Gugus tugas penanganan pencegahan covid kabupaten Kepulauan Yapen pada kamis, 02/02/2020 kembali mengupdate perkembangan kasus covid-19. Hal ini disampaikan langsung Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar selaku ketua Gugus tugas pencegahan covid kabupaten Kepulauan Yapen.

Bupati Tonny menjelaskan bahwa saat ini telah bertambah 3 kasus baru sehingga total pasien berjumlah 13 orang yaitu 1 dari klaster manokwari dan 12 dari klaster jayapura yang semua nya merupakan pelaku perjalanan atau orang dari luar. Bupati Tonny menjelaskan bahwa dari km. Dobonsolo asal Jayapura, terdapat 5 orang positif dari 78 reaktif pada 454 penumpang KM. Dobonsolo, sementara sampai dengan kemarin km. sabuk nusantara 11 ada 7 orang yang positif covid-19 dari 28 reaktif.

Bupati, Tonny Tesar menyampaikan kepada masyarakat baik yang ada di kabupaten Kepulauan Yapen maupun di luar kabupaten, untuk bersama sama melihat situasi kondisi di kabupaten Kepulauan Yapen yang jumlah kasusnya telah mencapai angka 13. Ia mendapat laporan bahwa telah mencatat semua dengan pelaku perjalanan yang terdata dan pada 1 juli lalu dilakukan screening atau pemeriksaan kembali kepada 35 orang pelaku perjalanan yang non reaktif di angkaisera, dimana yang non reaktif tersebut ternyata diperoleh 11 orang reaktif serta ada yang sudah menunjukan gejala awal. ia juga memerintahkan kepada Dinas Kesehatan guna melakukan tes swab dan sudah dilaksanakan pengambilan swab di angkaisera.

Ia berharap agar hasil swabnya negatif agar tidak terjadi transmisi lokal di Kepulauan Yapen. Namun kalau nanti hasil swab dari 11 pelaku perjalanan ini hasil nya positif korona, maka sudah diputuskan akan menutup kembali semua akses transportasi baik laut, udara, di ikuti pembatasan jam jam operasional, pasar, rumah ibadah, serta keramaian. dengan melakukan tracing kontak kepada 378 non reaktif dari KM. Dobonsolo maupun 178 orang dari KM.sabuk nusantara, segara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan mereka tuturnya.

“saat ini di Yapen belum ada masyarakat yang terpapar, tetapi kalau sudah ada maka akan membuat masyarakat kita menjadi satu transmisi lokal yang segera harus dilakukan pencegahan melalui scrining dan survelen agar tak menyebar ke masyarakat. ” ujarnya

Bupati juga meminta kepada para tokoh masyarakat diluar serui/ Kepulauan Yapen agar bisa memahami posisi Yapen, dimana menurut SK kemenkes dan Gubernur bahwa RSUD Serui bukan Rumah Sakit rujukan sehingga keterbatasan ini terus dijaga agar tidak ada yang jatuh sakit. Hal ini perlu disampaikan karena kalau sampai ada yang terapar dan harus dirujuk ke biak atau nabire maka belum ada alat transportasi yang baik untuk mengantar. Selain itu belum tentu juga Rumah Sakit Rujukan di Biak maupun Nabire bisa menerima pasien saat ini. sehingga hal ini tidak boleh sampai menjadi masalah dalam penangan kasus covid-19 di Yapen, sehingga maka lebih baik kita mencegah dari pada mengobati. ia meminta agar warga mari tetap menjaga jarak, melaksanakan protokol kesehatan yang baik, menggunakan masker, hal ini agar mencegah penyebaran virus covid-19 ada di kota Serui.

“saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan menganggap remeh dan sepele, jangan menganggap main main, ini adalah pandemi, kita bersyukur kalau kita masih dalam perlindungan Tuhan tetapi jangan kita lalai, jangan sampai kita termakan provukasi orang diluar sana yang mengatakan bawah virus ini tidak berbahaya, ingat hingga saat ini belum ada vaksin dan obat,” tutupnya.

(Foto : Robby Mesak)