Reporter : Andrew Woria

Serui – Direktur RSUD Serui, dr. Jhonny B. Abaa, M.Kes membantah terkait beredarnya kabar bahwa di Serui telah mengisolasi seorang pasien, dengan suspect Covid 19 (corona), ia menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, akan tetapi informasi yang sebenarnya yaitu ada pasien yang dicurigai tersebut beritanya bersumber dari dokter yang memeriksa sebagai penanggung jawab. Selain itu dirinya berharap agar masyarakat tidak panik secara berlebihan, serta menghindari kontak seminimal mungkin baik untuk berjabat tangan, maupun berpelukan dan apabila masyarakat sakit boleh menggunakan masker, namun walau tidak pun tetap dianjurkan untuk menggunakan masker menurutnya.

dr. Ben menjelaskan bahwa di RSUD Serui adalah sebagai rumah sakit transit, untuk rumah sakit rujukan ke Nabire. Dan selaku direktur, dirinya telah menyiapkan 1 buah gedung berkapasitas 5 ruangan rawat dan 1 ruangan perawat, yang dikhususkan sebagai ruangan isolasi bagi pasien yang terkonfirmasi corona sebelum dilakukan rujukan ke rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah provinsi Papua.

Hingga kini RSUD Serui belum memiliki APD atau alat pelindung diri, untuk penanganan virus corona sehingga dengan berbagai upaya pihak rumah sakit akan berusaha semaksimal mungkin, untuk melakukan penanganan secara khusus menggunakan peralatan serta pakaian perlindungan seadanya, sambil menunggu APD yang telah dipesan.

Untuk diketahui RSUD Serui juga, hanya bisa menangani pasien yang dicurigai tepapar Covid-19 tetapi RSUD Serui tidak bisa, memutuskan seorang pasien tersebut terkonfirmasi corona karena harus dilakukan uji laboratorium di Jakarta atau Surabaya. Sehingga jika terdapat pasien yang terkonfirmasi corona, maka akan di rujuk ke rumah sakit rujukan oleh Pemprov Papua yaitu di Jayapura, Biak, dan Nabire.

Sementara untuk daerah kawasan Saireri, kemungkinan akan dirujuk ke RSUD Nabire dengan perhitungan transportasi dan jarak dengan Serui yang dekat.

(foto : Andrew Woria)