Reporter : Andrew Woria

Serui – Meningkatnya kasus TB dengan resisten obat di Kepulauan Yapen, menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen. Kadis. Kesehatan Kepulauan Yapen, Karolus Tanawani, SKM, MPH yang dijumpai disela kegiatannya menjelaskan bahwa, jumlah kasus TB RO di Serui hingga maret 2020 meningkat, hal ini disebabkan karena pasien TB tidak teratur dalam mengkonsumsi obat program tersebut, dimana putusnya mengkonsumsi obat program pada penderita TB ini, dapat menyebabkan sang penderita mengalami resisten obat,  sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan jiwanya sendiri.

Dirinya menjelaskan bahwa jumlah kasus di Kepulauan Yapen pada pasien TB RO, telah mencapai 20 kasus.

“Ini sangat berbahaya ketika kita jumpai dia di pasar, kita ngomong dengan dia jarak 5 meter saja sudah bisa terkena. Sebab itu maka kita harus waspada” ungkapnya.

Ia mengakui bahwa selama ini dari Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen, telah melakukan pencegahan dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dimana telah mendatangkan sebuah alat pendeteksi Dini TB RO. Alat tersebut di fungsikan pada RSUD Serui dan setiap pasien dengan indikasi TB, akan langsung diperiksa menggunakan alat tersebut.

Karolus Tanawani juga berharap dengan alat ini, dapat mengukur prevalensi jumlah pasien TB RO di Kepulauan Yapen, karena menurutnya jika hal tersebut dibiarkan maka lebih berbahaya dari virus Corona.

Ketika seseorang sudah diindikasikan dengan diagnosa terkena TB RO, maka sudah tidak ada obat lagi yang bisa menangkal bakteri dalam tubuhnya karena telah resisten, kasus ini hampir merata di 16 distrik yang dijumpai pasien dengan kasus TB RO ungkapnya.

Untuk mencegah penyebaran TB RO sendiri, Kadis Kesehatan Kepulauan Yapen ini menghimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika bertemu dengan pasien yang terindikasi TB, selain itu asupan gizi ke dalam tubuh juga diperhatikan dan menghindari minuman beralkohol dan rokok. Selain itu bagi pasien yang telah melakukan pengobatan program TB namun terputus, hal ini akan membahayakan nyawa pasien tersebut. Sementara ketika ditanyai tentang ciri-ciri orang terkena TB RO, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Yapen ini menjelaskan bahwa ciri-ciri fisik tubuh orang terjangkit TB RO adalah tubuh pasien tersebut cenderung kurus serta, di ikuti batuk kering, juga biasanya ketika seseorang di indikasi mengidap TB maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan HIV. Dirinya menambahkan bahwa setelah diperiksa di Rumah Sakit Umum Serui, maka kedepannya akan dilakukan terapi dan perbaikan gizi guna mempertahankan daya tahan tubuhnya.

(foto : Andrew Woria)