Reporter : Andrew Woria

Serui – Pemkab Kepulauan Yapen memulai aktifitas pelayanan kepada masyarakat kembali yang diawali dengan apel gabungan pada senin, 10/02/2020. Apel kali ini diikuti oleh staf ahli Bupati, para asisten setda serta sejumlah kepala OPD dan ASN sebanyak 810 di lingkungan pemerintah daerah, pada apel kali ini yang bertindak sebagai pimpinan apel adalah kepala Inspektorat Kepulauan Yapen, Alex Kiriweno. dihadapan para peserta apel, Alex menyampaikan sejumlah arahan dan yang menjadi catatan oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos, dirinya menyampaikan terkait hasil pra audit oleh BPK RI perwakilan Papua dan terkait Lakip, dijelaskan Alex bahwa pada akhirnya pemerintah akan mendapatkan catatan laporan hasil akhir pemeriksaan BPK, dengan harapan dapat mempertahankan opini WTP. Terkait hal itu, perlu dilakukan pengelolaan penatausahaan keuangan yaitu keuangan pemerintah daerah agar bisa dikelola dengan baik. Tetapi di satu sisi tidak hanya opini WTP, tetapi menyangkut kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, yang dinilai oleh Ombusdman RI.

“Kalau kita sudah mendapatkan opini WTP, mari kita tunjukkan dengan tingkatkan kinerja karena bicara soal keuangan, pengelolaan keuangan ada di OPD, untuk itu OPD diberi penilaian dalam bentuk lakip. Sampai dengan hari ini sesuai dengan batas waktu yang diberikan oleh Kemenpan, masih ada 4 opd yang hingga 10 Februari 2020 ini belum menyerahkan lakip”.

Alex juga mengatakan bahwa hingga jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh kemenpan RI, yang kemudian diperpanjang hingga 10 Februari 2020, namun masih saja ada empat OPD yang belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban kinerja (LAKIP) kepada tim yang sementara menyusun, sehingga Bupati Kepulauan Yapen meminta dengan tegas agar ke 4 OPD tersebut membuat laporan pernyataan tidak sanggup membuat lakip dan disampaikan kepada Bupati untuk dibahas bersama Wakil Bupati dan Sekda.  Bahkan tidak tanggung-tanggung dalam arahannya di Apel pagi tadi, saking geramnya Alex meminta agar 4 pimpinan OPD tersebut mengundurkan diri jika tidak mampu. Selain itu Alex kembali mengingatkan kepada para pimpinan OPD untuk tetap mempertahankan kinerja dan pelayanan sehingga masyarakat dapat merasakannya.

“Jangan sampai orang bilang kita bangga dengan opini WTP, tetapi begitu mereka datang untuk pelayanan publik di OPD masing-masing ternyata tidak seperti itu, ini kan tidak seimbang antara opini dan kinerja” ungkapnya.

(foto dan video : Andrew Woria)