Serui – Perayaan Natal Gereja Bethel Indonesia jemaat Filadelfia serui berlangsung pada hari kamis, 05/12/2019, serta dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar S.Sos, dimana ibadah perayaan Natal jemaat berlangsung dibawah sorotan tema Natal Jemaat yang diangkat dari dalam kitab Lukas 19:10 ” Yesus datang untuk menyelamatkan yang hilang” ibadah ini dipimpin langsung oleh Gembala Jemaat GBI Filadelfia, Pdt. R Kadang,-

Dalam kesan dan pesan Natal oleh pemerintah daerah Kepulauan Yapen, Tonny Tesar S.Sos menjelaskan bahwa dirinya berterima kasih kepada GBI Filadelfia Serui yang menghadirkan Pemerintah Daerah dalam menikmati Perayaan Natal. Bupati menyampaikan beberapa hal bahwa kelahiran Yesus Kristus memberi kesan bahwa kasih Allah tidak pernah berkesudahan bagi umat pilihan-Nya, Allah menyediakan setiap yang kita minta, kita minta Allah memberikan keberhasilan dalam kerja kita, termasuk yang dipersembahkan oleh warga Jemaat GBI Filadelfia Serui.

Kelahiran Yesus di kandang Betlehem yang hina, memunculkan kesan sebuah kesederhanaan, Allah itu maha kaya, bisa saja bayi Yesus lahir di tempat yang megah, namun faktanya hal itu tidak terjadi.

Kesan dan pesan Natal oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos mengatakan bahwa kelahiran Tuhan Yesus yang sejak awal sampai dengan kematian, tetapi ini bicara tentang bagaimana realitas kehidupan nyata yang ada saat ini yang harus kita sebagai umat manusia penuhi, untuk bisa menyikapi sebagai suatu momentum kelahiran Tuhan Yesus, untuk memperbaharui hidup kita, agar kita jalan sesuai dengan kehendak Tuhan. Menurut Bupati Tonny Tesar, hal ini adalah satu pesan khotbah yang sangat kreatif, disampaikan dengan penampilan yang luar biasa dalam cara pembawaan firman yang sunggu inovasi, proaktif dan energik.

“dengan penampilan yang luar biasa dengan cara pembawaan firman yang sungguh-sungguh inovasi sekali dengan proaktif dan energi walaupun sudah berusia hampir 70 tahun , tetapi luar biasa Tuhan masih memakai gembala GBI Filadelfia Serui, untuk memberitakan firmannya” (kamis, 05/12/2019)

Dirinya juga menyampaikan beberapa pesan khusus bagi warga jemaat diantaranya, Umat Kristiani di Kepulauan Yapen harus menjalani kehidupan dengan berpedoman pada kepribadian Allah yaitu Kasih tanpa memandang perbedaan. Selain itu umat Kristen harus bisa meneladani kesederhanaan yang dimiliki oleh Allah, dalam bertutur kata, berperilaku, gaya hidup, serta momen Natal harus bisa menjadikan kita terlahir menjadi manusia-manusia baru.

Bupati juga mengajak warga jemaat untuk mendukung program-program pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah pada umumnya, khususnya di bidang keagamaan.

(jur : Andrew Woria/ foto : Marvin Raubaba)