Serui – Peringatan hari disabilitas internasional yang jatuh pada selasa, 03/11/2019, di kota Serui dihadiri oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos, yang di dampingi oleh plh. Sekretaris Daerah, Yang juga merupakan asisten III Bidang administrasi umum, Erny R. Tania, S.IP, Kepala LPP RRI Serui, A. Hardy Ahmad, Kepala Dinas Sosisal Perlindungan Perempuan dan KB, Imelda Sanadi.

Pada peringatan hari disabilitas internasional kali ini, dilaksanakan satu program yaitu goes to school oleh LPP RRI Serui, Bupati Tonny Tesar dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menghilangkan diskriminasi dan marilah memberikan perhatian, kasih sayang, sehingga anak-anak disabilitas dapat berkembang dengan bakatnya dan mandiri.

Saat ini, SLB Negeri Serui memiliki jumlah siswa sebanyak 32 orang yang terbagi dalam tuna netra sebanyak 3 orang, tunarungu  13 orang,  tunagrahita  12 orang dan tuna daksa  4 orang.

“32 orang cukup banyak di Kabupaten Kepulauan Yapen yang sudah mengecap pendidikan yang baik di sekolah SLB ini, kita doakan semoga kepala sekolah dan seluruh jajaran guru-guru yang sudah mengabdi di sekolah ini, dapat terus penuh semangat dan sabar untuk bisa memberikan perhatian dan juga memberikan pendidikan serta bimbingan yang baik kepada anak-anak kita ini, dan kepada siapa saja orang tua yang ada anak-anaknya penyandang disabilitas ini, untuk bisa membawanya ke sekolah ini untuk mendapat pendidikan yang baik.” (selasa, 02/12/2019)

Selain itu Bupati Tonny Tesar, S.Sos juga mengajak anak-anak di SLB ini untuk menghadiri acara Natal pada tanggal 07/12/2019 nanti di kampung Mambo, dimana dirinya ingin mengajak anak-anak tersebut menikmati alam pegunungan Kepulauan Yapen sebelum menghadiri Natal bersama. Sementara bagi para orang tua, Bupati menyampaikan terima kasih karena telah menitipkan atau menyekolahkan anak-anaknya di SLB tersebut.

Sementara terkait kekurangan guru di SLB tersebut, Bupati Tonny menyampaikan bahwa perlu ada kesadaran untuk menjadi guru di SLB ini.

“memang punya spesifikasi khusus, dia bukan saja soal kemampuan intelektualnya, tapi bagaimana panggilan jiwa seseorang untuk bisa menjadi guru di sekolah SLB ini. Karena yang ada disini kan perlu kesabaran dan perlu keterpanggilan oleh sebab itu saya berharap bahwa di 2019, penerimaan calon pegawai negeri ini, formasi untuk guru yang kita buka nanti, saya akan minta untuk dimasukkan dalam formasi dan kemudian kita harap ada yang mendaftar. Namun kalau tidak, kita berharap guru-guru yang sudah ada dan yang ingin meningkatkan kapasitasnya, bisa kita sekolahkan atau kita kirim lanjut untuk pendidikan khusus dalam pengembangan sekolah SLB ini”.

Menurutnya ini adalah 2 cara yang akan Pemerintah Kepulauan Yapen lakukan, untuk meningkatkan kapasitas kemampuan guru di SLB Negeri Serui.

Sementara untuk jumlah murid, sebanyak 18 orang duduk di bangku SD, 5 orang di bangku smp dan 9 orang di bangku SMA, yang diajar oleh 5 tenaga guru.

(jur : Andrew Woria/ foto : Marvin Raubaba)