Serui – Persatuan dokter mata (Perdami) Papua bersama pemerintah kabupaten Kepulauan Yapen, melalui rumah sakit umum daerah Serui, melaksanakan kegiatan bakti sosial operasi katarak selama 2 hari yaitu mulai tanggal 03 – 05/11/2019, dimana Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos hadir didampingi Plh. Sekretaris Daerah Kepulauan Yapen, Erny R. Tania, S.IP untuk meninjau langsung kegiatan tersebut.  Kepada humas, Bupati Tonny mengatakan bahwa operasi katarak ini akan dilaksanakan selama 2 hari, dengan jumlah warga yang telah mendaftar sebanyak kurang lebih 40 orang, dimana dihari pertama ini, sebanyak 25 orang pasien akan dioperasi dan sisanya dilaksanakan besok. 

“Sebenarnya operasi ini direncanakan dilaksanakan sejak kemarin tanggal 02/12/2019, tetapi karena cuaca buruk, baru bisa dilaksanakan hari ini, tetapi kita bersyukur karena dr. Yanuar dan beberapa teman dokter dari Jayapura bisa hadir dan hari ini saya lihat pasiennya sudah siap semua dan mudah-mudahan operasi ini bisa jalan lancar semua dan besok juga sekalian bisa dilaksanakan sekali lagi. ” (selasa, 04/11/2019)

Bupati Tonny menilai, hal ini merupakan bagian dari wujud kerjasama yang baik dari Perdami maupun pemerintah daerah, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat Kepulauan Yapen yang selama ini, ingin untuk melakukan operasi katarak yang ada di Serui dan sekitarnya. Dirinya berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan sehingga masyarakat Kepulauan Yapen yang belum sempat ikut operasi kali ini, dapat mengambil kesempatan di waktu yang akan datang.

Sebelumnya dua tahun lalu telah dilakukan hal yang sama oleh Perdami Jawa Timur dan berjalan dengan baik. Sementara itu, ketua persatuan dokter mata Indonesia cabang Papua, dr. Yanuar, Sp.M menilai bahwa antusias masyarakat di Kepulauan Yapen sangat tinggi, sehingga kedepan akan lebih banyak waktu sehingga banyak masyarakat yang akan terlayani. Tujuan dari baksos kali ini juga untuk menurunkan angka kebutaan yang jika dilihat dari jumlah penduduk Kepulauan Yapen, dimana 2.4% dari jumlah penduduk menderita kebutaan katarak, yang umurnya diatas 50 tahun, 95 % disebabkan oleh katarak, sehingga dapat ditolong. dr. Yanuar juga menjelaskan bahwa  Perdami Papua sendiri telah melakukan operasi katarak hampir diseluruh Papua, sehingga dirinya berharap pemerintah daerah Kepulauan Yapen, menurutnya jika ingin menurunkan angka kebutaan tersebut, maka operasinya harus dilakukan melebihi insiden yang muncul.

Sementara itu, dampak dari kegiatan bakti sosial operasi katarak yang dirasakan oleh warga, ibu Nenepat kepada humas mengatakan bahwa pelayanan khusus mata bisa tertolong lewat operasi katarak. Kebanyakan para pasien terbentur ekonomi untuk melakukan operasi katarak di Jayapura, tetapi dengan adanya kerja sama dari rumah sakit Dian Harapan Jayapura ini melalui Perdami Papua, dapat membantu meringankan biaya.

Untuk diketahui bersama bahwa operasi katarak ini, tanpa dipungut biaya, alias gratis.

(jur : Andrew Woria/ foto : Marvin Raubaba)