Serui – Masyarakat di Kepulauan Yapen yang bermata pencaharian sebagai nelayan, sejak dulu secara turun-temurun telah menggunakan kearifan lokal dalam bentuk teknologi alam dalam kehidupan sehari-hari salah satunya pada saat melaut. Pembuatan rumpon sebagai rumah bagi ikan, juga menggunakan kearifan lokal dimana masyarakat menggunakan beberapa jenis tanaman sebagai bahan pembuatan rumpon tersebut, salah satu bahan yang digunakan adalah daun pemanggil suntung dan beberapa jenis daun lainnya.

Ketua penyuluh perikanan Kepulauan Yapen Maklon Sineri menjelaskan bahwa beberapa jenis daun yang digunakan dalam pembuatan rumpon adalah jenis daun yang tidak mudah rusak ketika berada di dalam air seperti daun kelapa, daun bambu dan beberapa daun lainnya.

“rumpon Ini kebanyakan kami pakai daun yang memang kualitas pertahanannya di laut tidak mudah rusak, seperti daun kelapa dan daun-daun yang ikan bisa berlindung”

Daun-daun tersebut telah digunakan secara turun-temurun oleh nelayan tradisional di Kepulauan Yapen, salah satu daun yang digunakan adalah jenis daun fainbom dalam bahasa daerah setempat, tanaman ini terbukti ampuh dapat menarik perhatian suntung atau cumi-cumi untuk berkumpul di sekitar lokasi rumpon tersebut, namun secara ilmiah belum pernah dilakukan penelitian terkait penggunaan daun tanaman fainbom tersebut sebagai daun pencari perhatian suntung atau cumi-cumi.

Dirinya juga mengatakan bahwa masih banyak jenis daun lain, yang masih menjadi rahasia nenek moyang secara turun-temurun sehingga perlu pendekatan lebih jauh untuk mempelajari jenis-jenis daun yang digunakan ketika melaut untuk mencari ikan sebagai nelayan.

Sebagai seorang penyuluh perikanan di Kepulauan Yapen, Maklon Sineri merasa bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat pesisir Kepulauan Yapen atas informasi terkait penggunaan beberapa jenis tanaman tradisional sebagai bukti kearifan lokal yang digunakan oleh nenek moyang secara turun-temurun.

Rumpon yang berisi daun pemangil ikan dan suntung tersebut kemudian dilepas laut tepat didepan empat kampung di distrik Anotourei, oleh Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Yapen, Daniel Reba, SE. rumpon tersebut dibuat menggunakan dana desa serta swadaya dari penyuluh perikanan Kepulauan Yapen. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen, melalui kepala dinas perikanan, Daniel Reba, SE berharap masyarakat dapat menjaga rumpon tersebut sebagai tempat tinggal ikan, sehingga dapat meningkatkan hasil tangkap dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di 4 kampung, yaitu kampung Barawaikap, kampung Banawa, kampung Mariadey, dan kampung Ketuapi.

(jur : A.W/ Foto & Video : C.R.I)
(Admin : B.K)