Musyawarah cabang V asosiasi PSSI Kabupaten Kepulauan Yapen Bupati Tonny Tesar, S.Sos selaku ketua umum PSSI memberikan banyak pemaparan terkait hal yang harus dilakukan pada tahun 2019 khususnya bagi tim sepak bola kebanggaan serui (Perseru).

 

Kepulauan Yapen – Asosiasi kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Kepulauan Yapen, melakukan musyawarah cabang V asosiasi sepak bola indonesia kabupaten kepulauan yapen tahun 2019 bertempat di aula KNPI kabupaten kepulauan yapen, Sabtu (09/02/2019).

Pada musyawarah cabang V asosiasi PSSI Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut turut dihadiri Ketua Umum PSSI selaku Bupati Tonny Tesar, S.Sos, Wakapolres Dorteus Komboy, Ketua DPRD Melianus Wayangkau, para senior sepakbola, pengurus exsekutif comite (exco), perwakilan dari Forum Forkompinda, para pengurus klub, serta undangan lainnya.

Dalam musyawarah cabang V asosiasi tersebut Bupati Tonny Tesar, S.Sos memberikan banyak pemaparan dalam hal pengurusan cabang yang baru sampai tim perseru yang menjadi satu aset terbaik kabupaten kepulauan yapen.

Guna ingin meningkatkan pengurus organisasi PSSI harus memperhatikan cara mengurus sistem manajemen dalam sebuah organisasi agar program kerja PSSI kedepannya lebih baik lagi.

“Sebuah organisasi PSSI terutama dalam pengalaman kami mengurus memang sistem manajemen dalam sebuah organisasi memang sangat diperlukan sekali, dimulai dengan plan/ perencanaan. Perencanaan itulah yang akan kita mulai dengan penyusunan program kita dihari ini dan kemudian organisasi kita harus menyusunnya secara baik”.

Selain itu Tonny Tesar, S.Sos memberitahu bagaimana untuk selalu mengevaluasi secara baik dalam keberhasilan seta kekurangan yang terjadi saat ini.

“Evaluasi atau kontroling, bagaimana kita bisa melihat keberhasilan kita tapi kita lihat juga kekurangan-kekurangan kita yang harus kita perbaiki dari tahun-tahun sebelumnya. Mungkin saja kurang transparan, bisa mengakomodir secara baik aspirasi-aspirasi yang ada bisa kita perbaiki dan kita tingkatkan, saya yakin kita bisa lakukan”.

Tonny Tesar, S.Sos yang selaku ketua umum KONI Kabupaten Kepulauan Yapen juga ingin mempertegas kepada semua yang hadir bahwa aturan pemerintah tentang semua cabang olahraga profesional tidak dibiayai oleh APBD (Anggaran Penetapan dan Belanja Daerah).

“Saya selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen sekaligus ketua umum koni ingin mempertegaskan kepada kita semua bahwa aturan pemerintah bahwa semua cabang olahraga yang profesional itu tidak dibiayai oleh APBD larangan itu sudah lama kita laksanakan. Saya ingin menyampaikan ini supaya sekaligus bahan untuk kita untuk menyampaikan kepada saudara-saudara kita yang lain yang tidak memahami tentang pengelolaan olahraga profesional”.

“Tetapi ketika kita masuk pada sepakbola profesional kebetulan kita serui punya perseru, sepakbola profesional yang berada pada liga satu pada tahun 2016, 2017 dan 2018, itu tidak dibiayai atau tidak boleh dibiayai oleh APBD kita sehingga ada kesan dari teman-teman kita pengurus yang lain rasa cemburu bahwa hanya sepakbola saja yang dibiayai oleh APBD yang besar jelas itu sangat keliru sekali”

“Pada kesempatan baik ini juga saya ingin sampaikan kepada kita semua bahwa perseru itu beda dengan pengurus cabang PSSI cabang kabupaten kepulauan yapen. Dulu sama yang namanya perseru itulah yang mengurus perseru kita, tetapi sejak ada regulasi yang baru semua klub sepakbola profesional itu harus berbentuk badan hukum, perusahan terbatas (PT)”.

“Tim perseru adalah aset kita Kabupaten Kepulauan Yapen, kita juga ingin perseru ini tetap berlaga dan berprestasi dalam dunia persepak bolaan di tanah air, untuk mengurus klub bola profesional saat ini itu dibutuhkan  manajemen yang baik tetapi juga salah satu faktor penentu adalah pendanaan yang cukup besar, kalau kita kelola klub sepak bola ini dengan dana yang terbatas saja maka klubnya akan tidak berprestasi kerana hanya bisa mengunakan pemain-pemain yang standarnya biasa-biasa saja, sedangkan persaingan pada liga-liga ini bukan rahasia lagi perang bintang itu luar biasa”.

Bupati juga berterima kasih kepada Bank Papua yang telah berkontribusi pada tahun 2017 bantuan kepada perseru sebesar 500jt dan pada tahun 2018 sebesar 1.5 Milyar serta mendapatkan kontribusi dari liga sendiri sebesar 4 Milyar. Bagi Bupati ini merupakan bantuan yang sangat baik bagi tim kebanggaan kabupaten kepulauan yapen karena kita tidak mampu untuk mengurus lagi bila tidak ada sponsor karena APBD kita tidak bisa untuk biayai ke sepak bola ini.

Oleh karena itu selalu berupaya memperkenalkan perseru hingga Bupati melakukan kordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk membiayai setidaknya pembiayaan perseru sama dengan persipura. Sampai ganti namapun sah-sah saja jadi sepak bola Papua yang penting ada pembinaan pada tim ini. Namun sampai saat ini tidak ada kabar berita yang baik bagi tim perseru, pengurus yang lama Bupati pernah meminta tetapi susah juga atau tidak dapat titik terang.

(am/sp)