Graha Silas Papare, Serui – Pemerintah Kepulauan Yapen pada hari sabtu, 30/11/2019 melangsungkan malam renungan AIDS di Graha Silas Papare, dimana kegiatan ini turut disukseskan juga oleh beberapa komunitas di Kepulauan Yapen yaitu komunitas Yapen Peduli HIV AIDS (YAPHA), komunitas Yapen bangkit Peduli HIV Aids (YAPBAPHA) dan komunitas Warna Peduli HIV AIDS (KOWAPHA). Tema yang diangkat dalam malam renungan HIV AIDS 2019 ini, yaitu bersama masyarakat meraih sukses selamatkan generasi muda dari HIV AIDS. Dimana asisten III setda bidang administrasi umum sekaligus sebagai Plh. Sekretaris Daerah, Erny Renny Tania, S.IP, mewakili pemerintah kepulauan Yapen membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Dalam sambutan Bupati Kepulauan Yapen yang dibacakan oleh plh. sekda, dimana pemerintah daerah memberikan apresiasi dan mengajak semua pihak, untuk bersama-sama merenungkan dan mendoakan kembali sesama kita, bahkan saudara kita yang telah dahulu meninggal dunia karena AIDS.
Peringatan hari AIDS sedunia pada 01/12/2109 besok, menjadi sebuah momentum penting yang setiap tahunnya diagendakan, hal ini sebagai wujud rasa kepedulian kita terhadap keprihatinan dunia akan bahaya HIV AIDS.
Sementara itu pesan kemanusiaan dari tokoh agama, pdt. Jhon Menanti mengajak semua masyarakat untuk mengubah mindset dan ikut menyelamatkan dunia dari bahaya HIV AIDS, dimana generasi muda harus bersama-sama ikut mengkampanyekan bahaya HIV AIDS, tetapi tidak pada sisi untuk menghakimi mereka, akan tetapi juga harus merangkul mereka sesuai dengan yang difirmankan dalam firman Tuhan ungkap pdt. John Menanti.
“Kerapkali perilaku hidup yang salah menyimpan mendapat permasalahan dalam rumah tangga, mendatangkan masalah dalam keluarga, untuk itu saudara-saudara sekalian Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita, terus pada sisi kemanusiaan marilah kita mengasihi dan mengasihi” (sabtu, 30/11/2019).
Selain itu Dandim 1709 Yawa, letkol. Inf. Leon Pangaribuan dalam pesan kemanusiaannya mengatakan bahwa, Kepulauan Yapen memiliki generasi muda potensial sehingg dirinya meminta agar setiap orang tua dapat memperhatikan anak-anaknya dan tegas jika menginginkan anaknya berhasil dan jauh dari HIV AIDS.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolres Kepulauan Yapen, AKBP. Kariawan Barus, bahwa tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi seseorang, untuk berprestasi jika sudah ada niat yang sungguh-sungguh, karena kendala bukan menjadi halangan jika punya motivasi ingin maju. Dirinya juga mengaitkan hal tersebut dengan perkembangan zaman di era digital, dimana generasi muda sudah mulai melupakan nilai-nilai luhur budaya.
Dalam kesempatan wawancara bersama sekretaris KPAD Kepulauan Yapen, Drs. Sahat Siagian menjelaskan bahwa, kegiatan malam renungan ini merupakan agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan. Dimana KPAD Kepulauan Yapen mengundang para pemuda dan pelajar dilingkup Kepulauan Yapen, dengan harapan para pemuda dan remaja ini tahu cara mencegah penyebaran HIV AIDS. Tidak hanya itu malam renungan ini juga dihadirkan wawancara atau testimoni dari beberapa ODHA.
Tim liputan juga berkesempatan untuk mewawancarai salah seorang perempuan berusia 22 tahun, yang merupakan seorang ODHA. Dirinya mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, dirinya sangat termotivasi untuk menjalani hari-hari hidupnya, dimana sebelumnya dirinya mengalami banyak masalah, namun dengan semangat serta dukungan yang mengalir kepadanya, perempuan ini tetap berdiri teguh untuk dapat memotivasikan generasi muda agar tidak terjerumus seperti dirinya.
Sementara itu, selaku Plh. Sekda, Erny Tania, S.IP menjelaskan bahwa malam ini menjadi momen penting untuk dapat bersama-sama merenungkan, dimana angka penderita HIV AIDS di Kepulauan Yapen terus meningkat.
“Pada hari ini sabtu, 30/11/2019 saya assisten III selaku plh. sekda ditugaskan untuk membacakan sambutan Bupati pada acara malam renungan HIV AIDS, dalam rangka menyambut hari AIDS sedunia yang jatuh pada tgl 01/12/2019. Seperti kita tahu bersama bahwa angka penderita AIDS dari tahun ke tahun terus meningkat. Untuk kita Kabupaten Kepulauan Yapen per-30/09/2019 kasus dan jumlah penderita yang telah meninggal mencapai 140 org.
Sesuai tema hari AIDS sedunia 2019 yaitu “communities make the difference“. Tema ini dipilih karena dirasa oleh komunitas memberi kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS.
Pada kesempatan ini juga, kami menyampaikan apresiasi kepada KPAD dan beberapa komunitas yang ada yaitu YAPHA, YABAPHA DAN KOWAPHA atas upaya yang sudah dilakukan selama ini untuk menekan laju angka penularan HIV. Sedangkan tema nasional tahun 2019 yaitu “Bersama masyarakat meraih sukses” artinya penanggulangan AIDS bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan jajarannya saja namun seluruh komponen harus turut membantu sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Berkenan dengan peringatan AIDS tahun ini juga PBB menargetkan “three zero” pada tahun 2030 nanti yaitu : yang dimana berisikan tentang tidak ada lagi penularan HIV, tidak ada lagi Kematian akibat AIDS dan juga tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada ODHA. Dirinya juga berpesan agar jauhi penyakitnya, bukan orangnya.” ungkapnya.
Dimalam renungan HIV & AIDS ini juga dilaksanakan pemutaran film dokumenter serta prosesi pemasangan lilin dan juga dimeriahkan oleh tarian yang dipersembahkan oleh siswa SMA Negeri 1 Serui serta pembagian bingkisan oleh Santa Claus yang didatangkan oleh Kodim 1709 Yawa.
(jur : Andrew Woria/ foto : Marvin Raubaba)