Reporter : Andrew Woria
Serui – Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Kepulauan Yapen (PGRI-Kepulauan Yapen) melaksanakan kegiatan Konferensi Kabupaten Masa Bakti IX (Sembilan) Tahun 2020 – 2025. Kegiatan ini berlangsung di bawah sorotan tema Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Mitra Pemerintah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Wakil Ketua Panitia Konferensi Philipus Wairara menjelaskan bahwa setiap 5 tahun untuk massa periode baik dari pengurus besar, sampai kecamatan secara khusus di kabupaten Kepulauan Yapen, sehingga pada 01 Desember 2020 pengurus PGRI Kepulauan Yapen melakukan Konferensi yang bertujuan untuk memilih pengurus baru periode 2020 – 2025. Selain itu juga dalam konferensi ini akan ditetapkan program-program kerja oleh pengurus yang akan terbentuk. Konferensi ini juga akan menata kembali organisasi PGRI dari tingkat Cabang Kabupaten hingga Tingkat Distrik. Wairara juga menjelaskan bahwa sesuai dengan tema yang di usung, maka rancangan dan program dari pengurus yang lama, bertujuan menjadikan Pemerintah sebagai mitra kerja organisasi profesi, dengan tekat bersama pemerintah daerah melihat, membangun serta meningkatkan pendidikan di kabupaten Kepulauan Yapen, baik dari sisi ketersediaan sarana dan prasarana, tenaga pengajar maupun kurikulum.
Peserta yang hadir berasal dari Pengurus Kabupaten dan Kecamatan dengan jumlah peserta pengurus yang memiliki hak suara sebanyak 32 orang antara lain, 21 orang pengurus dari 10 cabang di dua distrik dan lembaga-lembaga dibawah PGRI Kepulauan Yapen. Dalam konferensi kali ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Ketua PGRI Provinsi Papua.
Sementara itu Ketua PGRI Kepulauan Yapen Periode 2015 – 2020, Drs. Orgenes Runtuboi, M.Si menambahkan bahwa dirinya sudah memiliki komitmen bahwa PGRI harus tetap berada di hati guru, PGRI harus hidup dan bertumbuh menjadi organisasi yang terpercaya dan mampu membawa guru dalam mengenal diri, sebagai jabatan profesional yang menentukan masa depan bangsa, dan guru sendiri harus terlindungi, berprofesional dan bermartabat.
“Jadi kepada teman-teman yang akan terus meneruskan, saya percaya mereka sudah siap, mereka sudah punya komitmen, mereka sudah punya integritas, untuk meneruskan itu. ” Ujarnya
Runtuboi berpesan bahwa PGRI di Kepulauan Yapen sudah ada selama 45 Tahun dan berharap periodesasi ini tidak mengaburkan perjuangan suci yang sudah ditanamkan di kabupaten Kepulauan Yapen ini. Ia juga yakin dan percaya bahwa nantinya di kepengurusan yang terpilih (periode 2020 – 2025), dapat terus membangkitkan PGRI untuk menjadikan PGRI sebagai wadah yang mampu menghimpun para guru dan tenaga kependidikan, guna mewujudkan tugas mereka sebagai pembentuk manusia-manusia Indonesia di masa depan. Tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua PGRI Provinsi Papua, Piter Kakihari, SE mengatakan bahwa konferensi ini adalah salah satu amanat dalam ADRT PGRI bab 33, dimana konferensi dilaksanakan 5 tahun sekali. Ada beberapa hal yang menjadi agenda, antara lain laporan pertanggung jawaban program selama masa 5 tahun, membahas laporan inventarisasi dan kekayaan organisasi, dalam konferensi ini juga akan memilih pengurus PGRI yang baru untuk massa bakti selanjutnya. Kakihari menambahkan secara khusus pada pemilihan pengurus yang baru, hendaklah melanjutkan dan meningkatkan apa yang telah dilaksanakan oleh figur sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa jika dibandingkan dari pengurus PGRI se Papua, maka pengeurus PGRI di Kepulauan Yapen masih yang terbaik. Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwa Ketua PGRI Kepulauan Yapen, Drs. Orgenes Runtuboi, M.SI akan menjabati jabatan baru sebagainya Wakil Ketua PGRI Provinsi Papua, yang akan membawahi sejumlah pengurus pada beberapa kabupaten kota. Secara khusus kepada Drs. Orgenes Runtuboi juga menerima Penghargaan dari Pengurus PGRI Pusat.
Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi sebelum membuka konferensi tersebut menyampaikan sambutannya, dimana ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah menyambut baik konferensi ke IV dalam rangka reorganisasi kepengurusan serta penyusunan program kerja yang akan datang. Ia berharap lewat konferensi ini dapat memperoleh figur-figur yang terbaik sama seperti figur-figur sebelumnya. Tak hanya itu, Pemerintah Daerah juga berharap nantinya program-program yang akan disusun oleh PGRI adalah program yang inovatif, yang dapat membawa perubahan dan peningkatan kerja sehingga dapat bersinergi dengan program kerja pemerintah. Usai membuka Konferensi tersebut, dilanjutkan dengan penyamatan tanda pengenal peserta konferensi.
Konferensi ini direncanakan akan berlangsung dalam sehari dengan pembentukan komisi-komisi.
(Foto dan Video : Andrew Woria / Robby Mesak)