Reporter : Andrew Woria
Serui – Pemerintah daerah kepulauan Yapen melalui Dinas Kesehatan melangsungkan kegiatan koordinasi konvengensi percepatan penurunan stunting di kabupaten Kepulauan Yapen yang melibatkan linstas instansi. Kegiatan ini berlangsung pada hari selasa, 10 November 2020 bertempat di hotel kelapa dua serui serta.
Dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos, , Sekertaris Daerah, Ir. Alexander Nussy, MM, para Kepala Distrik, Sejumlah Pimpinan OPD, Para Kepala Kampung serta dihadiri juga oleh ketua Darmawanita Persatuan Kabupaten Kepulauan Yapen, dan TP PKK Kabupaten Kepulauan Yapen.
Dalam laporan panitia yang disampaikan oleh Yuni Yanti, SKM Bidang Ibu, Anak dan Gizi Dinas Kesehatan, menjelaskan bahwa latar belakang dilaksanakan kegiatan ini berdasarkan strategi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk pencegahan standing dari 2018 hingga 2024 hal ini bertujuan untuk mempercepat kebijakan stanting dalam institusi yang ada. Selain itu dengan tujuan khusus antara lain memastikan penecgahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat di semua tingkatan, meningkatkan kesadaran Publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting, selain itu memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsulidasi program dan kegiatan, meningkatkan akses terhadap makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan di kabupaten Kepulauan Yapen,
Dilaporkan bahwa kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di kabupaten merupakan tanggung jawab bersama lintas sektoral, namun bukan tanggung jawab satu institusi saja, dengan keanggotaan iya mencangkok instansi yang menangani kesehatan, pertanian, ketahanan pangan kelautan perikanan, pendidikan, perindustrian , sosial, agama, komunikasi dan informasi, pemberdayaan masyarakat kampung, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta kependudukan dan catatan sipil. Selain itu intervensi penurunan stunting terintegrasi di kepulauan Yapen dilaksanakan dengan instrumen antara lain,
- Penyusunan regulasi penurunan stunting
- Penyusunan rencana aksi daerah
- Koordinasi konvergensi
- Penguatan penggerakan pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif
- Monitoring evaluasi
- Pencatatan laporan orientasi strategis komunikasi perubahan perilaku dan kegiatan lain lain.
Sejak 2018, Kabupaten Kepulauan Yapen ditetapkan sebagai salah satu lokus prioritas program nasional penurunan stunting dengan 10 kampung dengan presentasi balita 15,3 % berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2019 bulan Oktober ada 23 kampung lokus prioritas dengan 16.67 % di tahun 2019. Sementara di 2020 ada 34 kampung lokus prioritas atau 27,56%. Sementara berdasarkan survei gizi dari elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat di 13 puskesmas tercatat terakhir pada Oktober 2020 menunjukkan bahwa indikasi anak balita mengalami stunting sekitar 5,06% sementara ditemukan ibu hamil di 50 kampung dengan persentase 28,89% mengalami kekurangan energi kronik. Hal hal ini perlu ditangani bersama secara konvergensi untuk mencegah serta menurunkan stunting di kabupaten Kepulauan Yapen.
Sementara itu, dalam sambutannya Bupati Kepulauan Yapen, Tonny Tesar, S.Sos mengatakan bahwa kegiatan konvergensi ini harus mendapatkan perhatian serius, pencegahan stunting tersebut adalah agenda internasional serta mendapatkan perhatian yang tinggi dari Presiden dan seluruh kementrian nya. jadi ini bukan hanya agenda Dinas Kesehatan saja tetapi agenda internasional karena orang kekurangan gizi itu merupakan pelanggaran HAM. dirinya pun berharap melalui pertemuan ini bisa dihasilkan rencana yang baik untuk bisa dilaksanakan dalam pencegahan serta penurunan angka stunting di Kabupaten Kepulauan Yapen.
“Saya rasa ini penting sekali, karena kita berbicara tentang generasi emas masyarakat kabupaten Kepulauan Yapen. Dan saya harus hadir sendiri karena saya mau tau bagaimana komitmen kita semua untuk bisa melaksanakan pencegahan stunting ini. ” Ujarnya.
Tersisa 1 bulan menuju 2020, sementara agenda ini baru berjalan mengingat situasi pandemi, hal ini pun mendapat tanggapan Bupati. Ia pun berharap ada komitmen bersama, serta bisa menghasilkan program yang bisa benar-benar dilaksanakan Selain itu bupati juga meminta dukungan dari para kepala distrik , para kepala kampung, kepala Kepala Puskesmas serta Dinas Kesehatan secara keseluruhan.
(Foto: Andrew Woria)